Spesifikasi dan Fitur Sony ZV-E1, Kamera Vlog Full-frame Terkecil di Dunia Harga Rp35 Juta
loading...
Sony ZV-E1 menjadi kamera vlog full-frame terkecil di dunia dengan lensa yang bisa diganti-ganti. Foto: dok Sony
A
A
A
JAKARTA - Terlepas dari kualitas kamera smartphone yang semakin baik, Sony tetap fokus membuat kamera digital untuk ngevlog. Terbaru, mereka mengenalkan ZV-E1 dengan banderol Rp35 juta. Siapa yang mau beli?
Pembeli kamera digital saat ini semakin terbatas. Selain mereka yang hobi (foto dan video), atau memang profesional. Baik itu fotografer, videografer, ataupun influencer/YouTuber.
Memang kamera HP sudah lebih dari cukup untuk membuat konten. Tapi, Sony yakin masih ada konsumen yang rela membayar mahal untuk membeli kamera digital. Itulah yang jadi target ZV-E1.
Keunikan kamera vlog ini ada pada lensa yang dapat ditukar (menggunakan E-mount Sony), ukuran ringkas, serta sensor gambar full-frame 35mm. Klaim Sony, kamera tersebut ideal untuk merekam video sinematik dengan performa gradasi kaya, noise rendah, serta sensitivitas tinggi. Bodinya juga sangat ringkas.
“Targetnya adalah vlogger dan content creator kelas atas. Mereka dapat mengambil gambar tanpa khawatir dalam kondisi apa pun, baik saat bepergian di luar ruangan atau di dalam ruangan, serta membagikan hasilnya dengan mudah di platform apa pun,” beber Koji Sekiguchi, President Director PT Sony Indonesia.
● Sensor CMOS Exmor R back-illuminated full-frame dengan 15+ stop garis lintang dan sensitivitas tinggi. Resolusi 12,1 megapiksel menghasilkan sensitivitas tinggi, noise rendah dan bokeh indah.
● Bisa merekam 4K (QFHD: 3840 x 2160) pada 120p, dengan pembacaan full-frame pada 10-bit 4:2:2 tanpa memerlukan 40 pixel binning.
![Spesifikasi dan Fitur Sony ZV-E1, Kamera Vlog Full-frame Terkecil di Dunia Harga Rp35 Juta]()
● Sistem E-mount Sony, punya banyak opsi lensa.
● Rentang ISO dari 80 hingga 102400 untuk foto dan film. Foto ISO dari 40 hingga 409600, dan video ISO dari 80 hingga 409600.
● Menu Cinematic Vlog Settings, lebih mudah membuat rekaman vlog sinematik.
● Fitur S-Cinetone memakai teknologi Sony Cinema Line, menghasilkan mid-tone natural yang penting untuk warna kulit.
Pembeli kamera digital saat ini semakin terbatas. Selain mereka yang hobi (foto dan video), atau memang profesional. Baik itu fotografer, videografer, ataupun influencer/YouTuber.
Memang kamera HP sudah lebih dari cukup untuk membuat konten. Tapi, Sony yakin masih ada konsumen yang rela membayar mahal untuk membeli kamera digital. Itulah yang jadi target ZV-E1.
Keunikan kamera vlog ini ada pada lensa yang dapat ditukar (menggunakan E-mount Sony), ukuran ringkas, serta sensor gambar full-frame 35mm. Klaim Sony, kamera tersebut ideal untuk merekam video sinematik dengan performa gradasi kaya, noise rendah, serta sensitivitas tinggi. Bodinya juga sangat ringkas.
“Targetnya adalah vlogger dan content creator kelas atas. Mereka dapat mengambil gambar tanpa khawatir dalam kondisi apa pun, baik saat bepergian di luar ruangan atau di dalam ruangan, serta membagikan hasilnya dengan mudah di platform apa pun,” beber Koji Sekiguchi, President Director PT Sony Indonesia.
Berikut Fitur utama ZV-E1:
● Kamera vlog dengan lensa yang dapat ditukar full-frame terkecil dan teringan di dunia.● Sensor CMOS Exmor R back-illuminated full-frame dengan 15+ stop garis lintang dan sensitivitas tinggi. Resolusi 12,1 megapiksel menghasilkan sensitivitas tinggi, noise rendah dan bokeh indah.
● Bisa merekam 4K (QFHD: 3840 x 2160) pada 120p, dengan pembacaan full-frame pada 10-bit 4:2:2 tanpa memerlukan 40 pixel binning.
● Sistem E-mount Sony, punya banyak opsi lensa.
● Rentang ISO dari 80 hingga 102400 untuk foto dan film. Foto ISO dari 40 hingga 409600, dan video ISO dari 80 hingga 409600.
● Menu Cinematic Vlog Settings, lebih mudah membuat rekaman vlog sinematik.
● Fitur S-Cinetone memakai teknologi Sony Cinema Line, menghasilkan mid-tone natural yang penting untuk warna kulit.
