5 Drone Buatan Indonesia, Tak Kalah Canggih dari Produk Asing
loading...
A
A
A
JAKARTA - Drone buatan Indonesia ternyata tidak kalah canggih dengan produk dari luar negeri. Bentuknya beragam, fiturnya banyak, dan dirancang untuk berbagai fungsi.
Drone atau biasa disebut pesawat tanpa awak sering digunakan untuk mendapat visualisasi dari udara. Bahkan di dunia militer, teknologi ini cukup penting karena dapat membantu tugas pengawasan, patroli, hingga pertempuran.
Drone bukan lagi hal yang asing bagi ilmuwan Indonesia. Beberapa BUMN pun diketahui telah memproduksi prototipe merek sendiri. Bahkan kemampuannya tak kalah canggih dengan buatan luar negeri.
Beberapa BUMN yang tercatat membuat drone seperti PT LEN, PT Dahana, PT PAL, PT Pindad, hingga PT Dirgantara Indonesia.
Lantas apa saja drone buatan Indonesia tersebut?
1. Weaponized Drone Elang Hitam
Drone ini merupakan buatan dari PT LEN (Persero) yang sengaja dirancang untuk misi pengintaian, patroli perbatasan, hingga pertempuran udara maupun darat.
Teknologi drone ini telah dibekali 60 mm peledak dan 5,56 mm assault rifle dengan daya angkut 10 kilogram. Kecepatan maksimumnya mencapai 60 km/jam dan jarak tempuh 5.000 meter/ketinggian 900 meter.
Weaponized menggunakan teknologi Vertical Take Off Landing (VTOL) yang memungkinkannya terbang dalam ruangan yang sempit.
2. Wulung
Drone Wulung merupakan salah satu buatan Indonesia. Wulung merupakan ciptaan pertama karya anak bangsa yang dikembangkan bersama PT Dirgantara Indonesia (PTDI) yang mulai diproduksi massal pada 2016.
Tugas utama drone ini untuk membantu fungsi-fungsi intelijen, pengawasan, dan pengintaian. Canggihnya, drone ini punya sistem autopilot dan struktur komposit modular.
3. Lapan Surveillance Unnamed (LSU)
Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) tak mau kalah dalam produksi drone. Lapan mengembangkan pesawat tanpa awak seperti LSU 02 dan LSU 03. Untuk LSU 03 memiliki spesifikasi bentangan sayap 5 meter dengan lebar badan sekitar 4 meter.
Jarak tempuhmya, LSU 03 bisa mencapai 400 kilometer dengan ketinggian 3.000 hingga 4.000 meter.
4. Kamikaze Drone Minibe
Drone ini dirancang untuk memperkuat kemampuan tempur militer. Salah satu kelebihannya, Minibe bisa dilepaskan secara langsung dari bawah atau menggunakan drone induk Vertical take-off and landing (VTOL).
Dibuat PT Pindad, Minibe bisa membidik target sejauh 20 kilometer untuk memghancurkannya dalam waktu beberapa detik. Drone ini diketahui mampu terbang 25 kilometer dan kecepatan 250 km/jam menuju target.
Diketahui juga bahwa pesawat tanpa awak ini mampu mencapai ketinggian 8.000 kaki atau sekitar 2.400 meter. Pesawat Gagak dirancang untuk misi rendah-naik-rendah dan digunakan untuk Angkatan Laut Indonesia.
Kecepatan drone Gagak sekitar 96-127 km/jam dengan maksimal berat saat take off 120 kilogram. Gagak juga dilengkapi landasan khusus untuk lepas landasdanlanding.
Drone atau biasa disebut pesawat tanpa awak sering digunakan untuk mendapat visualisasi dari udara. Bahkan di dunia militer, teknologi ini cukup penting karena dapat membantu tugas pengawasan, patroli, hingga pertempuran.
Drone bukan lagi hal yang asing bagi ilmuwan Indonesia. Beberapa BUMN pun diketahui telah memproduksi prototipe merek sendiri. Bahkan kemampuannya tak kalah canggih dengan buatan luar negeri.
Beberapa BUMN yang tercatat membuat drone seperti PT LEN, PT Dahana, PT PAL, PT Pindad, hingga PT Dirgantara Indonesia.
Lantas apa saja drone buatan Indonesia tersebut?
1. Weaponized Drone Elang Hitam
Drone ini merupakan buatan dari PT LEN (Persero) yang sengaja dirancang untuk misi pengintaian, patroli perbatasan, hingga pertempuran udara maupun darat. Teknologi drone ini telah dibekali 60 mm peledak dan 5,56 mm assault rifle dengan daya angkut 10 kilogram. Kecepatan maksimumnya mencapai 60 km/jam dan jarak tempuh 5.000 meter/ketinggian 900 meter.
Weaponized menggunakan teknologi Vertical Take Off Landing (VTOL) yang memungkinkannya terbang dalam ruangan yang sempit.
2. Wulung
Drone Wulung merupakan salah satu buatan Indonesia. Wulung merupakan ciptaan pertama karya anak bangsa yang dikembangkan bersama PT Dirgantara Indonesia (PTDI) yang mulai diproduksi massal pada 2016.Tugas utama drone ini untuk membantu fungsi-fungsi intelijen, pengawasan, dan pengintaian. Canggihnya, drone ini punya sistem autopilot dan struktur komposit modular.
3. Lapan Surveillance Unnamed (LSU)
Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) tak mau kalah dalam produksi drone. Lapan mengembangkan pesawat tanpa awak seperti LSU 02 dan LSU 03. Untuk LSU 03 memiliki spesifikasi bentangan sayap 5 meter dengan lebar badan sekitar 4 meter.Jarak tempuhmya, LSU 03 bisa mencapai 400 kilometer dengan ketinggian 3.000 hingga 4.000 meter.
4. Kamikaze Drone Minibe
Drone ini dirancang untuk memperkuat kemampuan tempur militer. Salah satu kelebihannya, Minibe bisa dilepaskan secara langsung dari bawah atau menggunakan drone induk Vertical take-off and landing (VTOL).Dibuat PT Pindad, Minibe bisa membidik target sejauh 20 kilometer untuk memghancurkannya dalam waktu beberapa detik. Drone ini diketahui mampu terbang 25 kilometer dan kecepatan 250 km/jam menuju target.
5. Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) Gagak
Ciri yang sangat mencolok dari Gagak yaitu warna kombinasi oranye putih di badan pesawat. Gagak memiliki daya tahan selama 4 jam dengan jarak tempuh mencapai 73 kilometer.Diketahui juga bahwa pesawat tanpa awak ini mampu mencapai ketinggian 8.000 kaki atau sekitar 2.400 meter. Pesawat Gagak dirancang untuk misi rendah-naik-rendah dan digunakan untuk Angkatan Laut Indonesia.
Kecepatan drone Gagak sekitar 96-127 km/jam dengan maksimal berat saat take off 120 kilogram. Gagak juga dilengkapi landasan khusus untuk lepas landasdanlanding.
(dan)