Ternyata Ini Penyebab JD.ID Tutup di Indonesia Selamanya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Raksasa e-commerce China JD.ID akan segera menutup layanan mereka di Indonesia secara permanen. Penyebabnya, karena tantangan bisnis dan persaingan e-commerce yang sangat ketat.
“JD.ID akan berhenti menerima pesanan Anda mulai 15 Februari 2023. Semua layanan JD.ID akan dihentikan pada 31 Maret 2023,” demikian keterangan di website resmi JD.ID.
“JD.ID menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pelanggan, penjual, mitra, dan karyawan atas dukungan yang diberikan,” tulis mereka.
JD.ID sendiri merupakan perusahaan patungan e-commerce China JD.com dan Provident Capital. Kabar terkait penutupan layanan JD.ID sudah santer terdengar sejak akhir 2022 silam.
Sebelumnya, mereka sudah terlebih dulu menutup cabang logistik JDL Express Indonesia per 22 Januari 2023.
Pada Desember 2022 silam, JD.ID juga mengambil langkah pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 30 persen atau 200 karyawan. JDL Express telah berhenti menerima pendaftaran pengguna baru sejak 1 Januari 2023 lalu.
Melalui keterangan resminya, Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID Setya Yudha Indraswara mengatakan bahwa PHK dilakukan sebagai langkah adaptasi untuk menghadapi tantangan bisnis saat ini.
Selain Indonesia, JD.com Juga Tutup Layanan di Thailand
Gerai offline JD.ID di Aeon Mall Jakarta. Foto: Google Maps
Selain di Indonesia, ternyata raksasa e-commerce JD.com juga memutuskan hengkang dari Thailand. Termasuk juga bisnis logistik mereka di Asia Tenggara.
Langkah ini merupakan kemunduran besar bagi upaya ekspansi perusahaan di luar negeri.
South China Morning Post sebelumnya melaporkan bahwa JD memang berencana keluar dari pasar untuk fokus kembali pada pertumbuhan di dalam negeri setelah bertahun-tahun melakukan ekspansi di Asia Tenggara.
“JD.ID akan berhenti menerima pesanan Anda mulai 15 Februari 2023. Semua layanan JD.ID akan dihentikan pada 31 Maret 2023,” demikian keterangan di website resmi JD.ID.
“JD.ID menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pelanggan, penjual, mitra, dan karyawan atas dukungan yang diberikan,” tulis mereka.
JD.ID sendiri merupakan perusahaan patungan e-commerce China JD.com dan Provident Capital. Kabar terkait penutupan layanan JD.ID sudah santer terdengar sejak akhir 2022 silam.
Sebelumnya, mereka sudah terlebih dulu menutup cabang logistik JDL Express Indonesia per 22 Januari 2023.
Pada Desember 2022 silam, JD.ID juga mengambil langkah pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 30 persen atau 200 karyawan. JDL Express telah berhenti menerima pendaftaran pengguna baru sejak 1 Januari 2023 lalu.
Melalui keterangan resminya, Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID Setya Yudha Indraswara mengatakan bahwa PHK dilakukan sebagai langkah adaptasi untuk menghadapi tantangan bisnis saat ini.
Selain Indonesia, JD.com Juga Tutup Layanan di Thailand
Gerai offline JD.ID di Aeon Mall Jakarta. Foto: Google Maps
Selain di Indonesia, ternyata raksasa e-commerce JD.com juga memutuskan hengkang dari Thailand. Termasuk juga bisnis logistik mereka di Asia Tenggara.
Langkah ini merupakan kemunduran besar bagi upaya ekspansi perusahaan di luar negeri.
South China Morning Post sebelumnya melaporkan bahwa JD memang berencana keluar dari pasar untuk fokus kembali pada pertumbuhan di dalam negeri setelah bertahun-tahun melakukan ekspansi di Asia Tenggara.