Timpang Banget, Jumlah Gamer Perempuan di Turnamen Esports Cuma 1 Persen

Kamis, 08 Desember 2022 - 20:37 WIB
“Konsep gender equity merupakan pengakuan terhadap kebutuhan dan kemampuan para gamer perempuan yang berbeda dari laki-laki. Selama ini, ketimpangan gender dan dukungan dari komunitas yang belum optimal merupakan isu-isu kritikal yang mencegah lebih banyak perempuan untuk mencapai potensinya di bidang esports,” ujar Debora.

Sebenarnya sudah ada beberapa program yang ditujukan untuk mendorong kaum perempuan terlibat di esports.

Misalnya UniPin Ladies Series dan pertandingan Mobile Legends: Bang-Bang (MLBB), PlayerUnknown’s BattleGrounds (PUBG) Mobile, Free Fire, dan Valorant khusus untuk perempuan.



Pemain esports profesional Audrey FF sempat membagikan pengalamannya menjadi sasaran perundungan. Dampaknya bahkan sampai memengaruhi kesehatan mentalnya. Sehingga ia harus menjalani sesi terapi dan pengobatan.

“Di luar unsur kesengajaan, banyak juga yang tidak menyadari bahwa perbuatan mereka melukai orang lain akibat nilai-nilai yang telah terinternalisasi. Diperlukan sosialisasi dan edukasi yang lebih luas agar semakin banyak orang yang mengetahui jenis-jenis perilaku yang toksik,” tutur Audrey.

Debora optimistis semakin banyak putri-putri esports yang akan bersinar kedepannya. Dan tidak hanya jadi pemain, tapi juga profesional lain di industri, seperti caster, influencer, maupun brand ambassador.

“Moderasi komunitas terhadap praktik-praktik seperti diskriminasi dan pelecehan, secara verbal dan dengan niat ‘membuat lelucon’ sekalipun, adalah kunci dalam menghadirkan suasana yang aman dan nyaman tersebut,”ujarDebora.
(dan)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More