Percepat Pembuatan Jet Tempur Su-57, Rusia Genjot Produksi Aluminium, Polimer, dan Fiberglass
Selasa, 25 Oktober 2022 - 11:42 WIB
MOSKOW - Rostec, perusahaan milik negara Rusia , mengumumkan meningkatkan produksi aluminium yang menjadi salah satu komponen konstruksi utama jet tempur siluman Su-57. Logam utama aluminium sangat penting untuk membuat jet tempur modern dan roket.
Selain aluminium yang kuat, produksi polimer dan fiberglass juga meningkat. “600 meter kubik bahan-bahan utama ini akan diproduksi setiap tahun, berkat peningkatan produksi,” demikian keterangan Rostec dikutip SINDOnews dari laman BulgarianMilitary, Selasa (25/10/2022).
Oleg Yevtushenko, Direktur Eksekutif Rostec, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan situs web perusahaan bahwa Rusia terancam kekurangan komponen konstruksi setelah perusahaan-perusahaan Barat menjatuhkan sanksi. Dia berharap peningkatan produksi ini dapat mencegah terjadi kekurangan bahan utama pembuatan pesawat tempur.
Dikutip SINDOnews dari laman BulgarianMilitary, Selasa (25/10/2022), Rusia sedang membangun fasilitas baru untuk produksi serial pesawat tempur siluman Su-57. Sumber-sumber Rusia melaporkan bahwa jalur perakitan produksi baru telah dibuka di pabrik penerbangan Komsomolsk-on-Amur di Timur Jauh.
Diharapkan jumlah Su-57 yang diproduksi akan meningkat di tahun-tahun mendatang. Kemungkinan besar, jalur produksi baru juga akan mengambil alih produksi pesawat Rusia lainnya, seperti Su-75. Di dalam fasilitas produksi baru, Federasi Rusia sedang membangun fasilitas uji avionik, dok bahan bakar, dan stasiun uji mesin.
Lokasi produksi baru akan memiliki fasilitas untuk pelatihan pilot dengan sistem virtual reality. Situs Rusia Voennoe Delo mengatakan bahwa manufaktur baru akan meningkatkan kualitas jet tempur yang diproduksi secara seri serta kemampuan teknologi siluman. “Pabrik baru akan memiliki teknologi modern yang akan bersaing dengan China dan Amerika Serikat,” tulis Voenno Delo.
Masalah utama Rusia yang terus menjadi, adalah kekurangan chip dan komponen elektronik. Sergey Chemezov, Direktur Jenderal Rostec mengumumkan bahwa Rusia masih membeli komponen ini dari Asia Tenggara, berdagang melalui rubel, yuan, rupee, dan lainnya. Chemezov melaporkan bahwa Rusia juga sedang mencoba memproduksi basis komponen elektroniknya sendiri.
Selain aluminium yang kuat, produksi polimer dan fiberglass juga meningkat. “600 meter kubik bahan-bahan utama ini akan diproduksi setiap tahun, berkat peningkatan produksi,” demikian keterangan Rostec dikutip SINDOnews dari laman BulgarianMilitary, Selasa (25/10/2022).
Oleg Yevtushenko, Direktur Eksekutif Rostec, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan situs web perusahaan bahwa Rusia terancam kekurangan komponen konstruksi setelah perusahaan-perusahaan Barat menjatuhkan sanksi. Dia berharap peningkatan produksi ini dapat mencegah terjadi kekurangan bahan utama pembuatan pesawat tempur.
Dikutip SINDOnews dari laman BulgarianMilitary, Selasa (25/10/2022), Rusia sedang membangun fasilitas baru untuk produksi serial pesawat tempur siluman Su-57. Sumber-sumber Rusia melaporkan bahwa jalur perakitan produksi baru telah dibuka di pabrik penerbangan Komsomolsk-on-Amur di Timur Jauh.
Diharapkan jumlah Su-57 yang diproduksi akan meningkat di tahun-tahun mendatang. Kemungkinan besar, jalur produksi baru juga akan mengambil alih produksi pesawat Rusia lainnya, seperti Su-75. Di dalam fasilitas produksi baru, Federasi Rusia sedang membangun fasilitas uji avionik, dok bahan bakar, dan stasiun uji mesin.
Lokasi produksi baru akan memiliki fasilitas untuk pelatihan pilot dengan sistem virtual reality. Situs Rusia Voennoe Delo mengatakan bahwa manufaktur baru akan meningkatkan kualitas jet tempur yang diproduksi secara seri serta kemampuan teknologi siluman. “Pabrik baru akan memiliki teknologi modern yang akan bersaing dengan China dan Amerika Serikat,” tulis Voenno Delo.
Masalah utama Rusia yang terus menjadi, adalah kekurangan chip dan komponen elektronik. Sergey Chemezov, Direktur Jenderal Rostec mengumumkan bahwa Rusia masih membeli komponen ini dari Asia Tenggara, berdagang melalui rubel, yuan, rupee, dan lainnya. Chemezov melaporkan bahwa Rusia juga sedang mencoba memproduksi basis komponen elektroniknya sendiri.
Lihat Juga :
tulis komentar anda