Menuju Transformasi Digital, Refocus Sebut Ahli Teknologi Harus Disiapkan

Selasa, 31 Mei 2022 - 11:15 WIB
Refocus Digital Academy mengadakan konferens pers terkait peluang kerja di masa depan serta tantangan pendidikan di Indonesia. FOTO/ DOK SINDOnews
JAKARTA - Google Indonesia memperkirakan bahwa ekonomi digital Indonesia akan bernilai USD 124,1 miliar pada tahun 2025 mendatang. Oleh karenanya. Refocus Digital Academy yang merupakan platform pendidikan online, kini fokus mengubah seseorang menjadi profesional dalam industri digital.

Roman Kumay Vyas, CEO & Founder Refocus Education Project, mengungkapkan, “Pasar digital marketing di indonesia sangat besar. Hal itu dapat terlihat dari banyaknya perusahan berbasis teknologi atau digital, seperti Gojek, Lazada, dan Tokopedia, berkembang berkembang.”

Hal itu memicu meningkatkan kebutuhan akan talenta seperti web desainer, web developer, digital marketing manager, data dan digital analist, dan sebagainya. Sayangnya, menurut Roman, antara permintaan dan ketersediaan talenta memiliki gap yang besar. Artinya, ketersediaan talenta yang ahli dalam teknologi dan digital masih belum mampu mencukupi permintaan dari industri.

Sementara itu, dikatakan Imeiniar Chandra, Director of Digital & Technology Michael Page, saat ini, sepuluh profesi tertinggi yang paling dibutuhkan industri, 60%-nya berhubungan digital dan teknologi.



“Digital marketing, software engineer, dan data scientist tercatat top 3 profesi atau talenta yang paling dibutuhkan industri saat ini,” ucapnya.

Hal yang sama dilontarkan Ignatius Untung, Ex Ketua Umum IDEA menambahkan, transformasi digital perusahaan akan memicu kebutuhan akan seorang profesional yang mahir di dunia teknologi dan digital.

'' Perusahaan akan mencari kandidat dengan keahlian di bidang teknologi, digital, dan e-commerce. Tenaga kerja dengan keterampilan membuat kecerdasan buatan (AI), otomatisasi, digital marekting, akan sangat dibutuhkan ke depannya.” jelas Untung

Refocus ingin orang-orang untuk memiliki kesempatan edukasi yang baik serta keterampilan yang terpakai, sehingga memungkinkan mereka mendapat penghasilan yang lebih besar, terus bertumbuh dan mengembangkan berbagai produk untuk mencapai tujuan mereka.

“Kami mengutamakan pengembangan Refocus secara regional. Tim kami menetapkan misi untuk mampu melatih lebih dari 1.000.000 profesional di level internasional yang mampu menyelesaikan berbagai pekerjaan ambisius,” katanya.

Sementara itu, CEO & Founder Refocus Education Project , Roman Kumay Vyas mengatakan, Refocus tidak hanya fokus pada segmen pelajar. “Namun, pasar yang kami bidik adalah mereka yang berusia mulai dari 20 tahun hingga 40 tahun. Intinya, siapa pun yang ingin jadi spesialis TI. Kualitas pendidikan di Refocus juga tinggi, karena berstandar Eropa,” ucapnya.

Untuk mengkomunikasikan berbagai keunggulan tersebut ke target market, diakui Roman, Refocus memanfaatkan platform digital, seperti Facebook, TikTok, Instagram, hingga Google .

“Sejak dua bulan hadir di Indonesia, saat ini jumlah siswa kami sudah mencapai 600 siswa,” pungkas Roman.
(wbs)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More