Banyak Inovasi, Pelatihan SSI Sukses Hadapi Fase Pertumbuhan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Baru-baru ini, program Startup Studio Indonesia (SSI) yang rutin diselenggarakan dua kali setahun oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) resmi memasuki angkatan Batch ke-6.
Salah satu alumni Startup Studio Indonesia merupakan startup peduli lingkungan yang hadir sebagai solusi untuk mengatasi banyaknya sampah makanan di Indonesia.
Sampai saat ini, Indonesia masih menjadi negara kedua dengan jumlah sampah makanan terbesar di dunia.
“Di tahap awal, Surplus Indonesia mengedepankan pemasaran organik melalui komunitas atau word of mouth, sementara budget perusahaan dialokasikan lebih banyak ke SDM. Setelah berjalan beberapa waktu dan mulai scale up, barulah kami fokus menggencarkan marketing,” jelas Muh. Agung Saputra selaku Co-founder & CEO Surplus Indonesia.
.Hal serupa diungkapkan oleh Pandu Adi Laras, CEO dan Co-founder Broom.id. Ia mengaku banyak mendapatkan jejaring baru dari para startup dan mengumpulkan banyak insight bermanfaat untuk mengembangkan Broom. Pesan Pandu, startup yang mengikuti program SSI harus mampu berkomitmen untuk meluangkan waktu demi belajar hal baru.
Broom sendiri merupakan startup platform digital untuk ekosistem mobil bekas yang menyediakan modal kerja jangka pendek kepada showroom melalui program “buy back”, dimana pemilik showroom dapat menjual inventori mobil kepada Broom, memutar dana yang didapat ke keperluan bisnis lain,
“Untuk mempromosikan model bisnis Broom, kami banyak memanfaatkan jejaring dari startup lainnya, karena kami berfokus pada model Business-to-Business (B2B). Karena itu, partisipasi kami di SSI membuahkan hasil yang baik, karena program tersebut membuka banyak pintu kesempatan baru bagi kami yang notabene adalah startup ‘muda’,” ungkap Pandu.
Surplus Indonesia dan Broom merupakan dua contoh startup alumni Startup Studio Indonesia yang berhasil membawa materi pelatihan dan mempraktekannya untuk pengembangan bisnis.
“Salah satu tujuan Startup Studio Indonesia adalah menciptakan ekosistem startup digital di Indonesia yang sustainable dengan terciptanya transfer of knowledge. Kami ikut bangga melihat prestasi dari para alumni Startup Studio Indonesia sejak pertama kali program ini diluncurkan pada tahun 2020.,” tutup Sonny Hendra Sudaryana, Koordinator Startup Digital, Kominfo RI.
Baca Juga
Salah satu alumni Startup Studio Indonesia merupakan startup peduli lingkungan yang hadir sebagai solusi untuk mengatasi banyaknya sampah makanan di Indonesia.
Sampai saat ini, Indonesia masih menjadi negara kedua dengan jumlah sampah makanan terbesar di dunia.
“Di tahap awal, Surplus Indonesia mengedepankan pemasaran organik melalui komunitas atau word of mouth, sementara budget perusahaan dialokasikan lebih banyak ke SDM. Setelah berjalan beberapa waktu dan mulai scale up, barulah kami fokus menggencarkan marketing,” jelas Muh. Agung Saputra selaku Co-founder & CEO Surplus Indonesia.
.Hal serupa diungkapkan oleh Pandu Adi Laras, CEO dan Co-founder Broom.id. Ia mengaku banyak mendapatkan jejaring baru dari para startup dan mengumpulkan banyak insight bermanfaat untuk mengembangkan Broom. Pesan Pandu, startup yang mengikuti program SSI harus mampu berkomitmen untuk meluangkan waktu demi belajar hal baru.
Broom sendiri merupakan startup platform digital untuk ekosistem mobil bekas yang menyediakan modal kerja jangka pendek kepada showroom melalui program “buy back”, dimana pemilik showroom dapat menjual inventori mobil kepada Broom, memutar dana yang didapat ke keperluan bisnis lain,
“Untuk mempromosikan model bisnis Broom, kami banyak memanfaatkan jejaring dari startup lainnya, karena kami berfokus pada model Business-to-Business (B2B). Karena itu, partisipasi kami di SSI membuahkan hasil yang baik, karena program tersebut membuka banyak pintu kesempatan baru bagi kami yang notabene adalah startup ‘muda’,” ungkap Pandu.
Surplus Indonesia dan Broom merupakan dua contoh startup alumni Startup Studio Indonesia yang berhasil membawa materi pelatihan dan mempraktekannya untuk pengembangan bisnis.
“Salah satu tujuan Startup Studio Indonesia adalah menciptakan ekosistem startup digital di Indonesia yang sustainable dengan terciptanya transfer of knowledge. Kami ikut bangga melihat prestasi dari para alumni Startup Studio Indonesia sejak pertama kali program ini diluncurkan pada tahun 2020.,” tutup Sonny Hendra Sudaryana, Koordinator Startup Digital, Kominfo RI.
(wbs)