Teknologi Terus Berkembang, Calon Rektor UPDM Harus Memilki Integritas Akademik Terbaik
Jum'at, 13 Mei 2022 - 08:34 WIB
JAKARTA - Pandemi membuat akselerasi penerapan kampus digital di Indonesia semakin cepat. Pemanfaatan teknologi pun menjadi hal krusial agar proses belajar mengajar di berbagai tingkat perguruan tinggi tetap berjalan dengan menggunakan skema Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Sistem perkuliahan daring sebenarnya bukan menjadi hal baru dalam dunia pendidikan di Indonesia. Sejak beberapa tahun terakhir, beberapa kelas perkuliahan sudah menerapkan metode pengajaran secara daring, namun memang belum secara rutin.
Hal utama apabila ingin menerapkan kampus digital adalah kesiapan infrastruktur teknologi. Misalnya, ketika ingin menjadikan kampus digital, pemangku kepentingan dalam lingkungan kampus harus memiliki teknologi penunjang dalam sistem pembelajaran, seperti e-Learning yang konten materinya harus bisa diakses selama 7 x 24 jam oleh para mahasiswa ataupun dosen.
untuk lebih menyempurnakan sistem perkuliahan baru yang sesuai dengan perkembangan teknologi itu dibutuhkan Rektor yang mampu memaksimalkan inovasi teknologi yang ada. Oleh Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) ' UPDM' siap menggelar pemilihan Rektor periode 2022-2027. Pemilihan rektor universitas yang sudah berdiri sejak 1962 ini akan diselenggarakan dengan asas demokrasi, transparan dan akuntabel.
Ketua Pengurus Yayasan UPDM Hartono Laras, menyampaikan kalau proses pemilihan Rektor Universitas Moestopo ini mulai dilaksanakan. Saat ini setiap bakal calon bisa mendaftar untuk kemudian bisa mengikuti tahapan selanjutnya.
"Setiap calon rektor haruslah memiliki jiwa Pancasila, selain juga memahami dokrin dari Universitas Moestopo. Disamping harus juga memiliki integritas akademik yang unggul, serta komitmen kuat untuk memajukan Universitas "Merah Putih" Hal ini harus dibuktikan dengan penandatanganan pakta integritas," papar Ketua Pengurus Yayasan UPDM Hartono Laras, Jumat (13/5/2022).
Hal ini sangat penting. Sebab semangat Prof. Dr. Moestopo Pendiri Universitas untuk mengembangkan dunia pendidikan sangatlah besar dan jangkauan yang luas, untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan membangun karakter kebangsaan.
Karena dengan kualitas pendidikan dan karakter kebangsaan yang kuat, maka kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia untuk mewujudkan cita cita perjuangan bangsa yaitu mempercepat kesejahteraan masyarakat, segera dapat diwujudkan.
Lebih lanjut Hartono Laras menjelaskan bila calon rektor Universitas Moestopo harus memiliki kemampuan kepemimpinan dan manajarial. Untuk mendapatkan calon-calon terbaik itu, maka Panitia Penyelenggara Pemilihan Rektor dan Wakil Rektor (P3CR) pun dibentuk, untuk melakukan pemilihanan rektor yang transparan, demokratis dan akuntabel.
Ketua P3CR Prof. Dr. Budihardjo, M. Si lebih lanjut menjelaskan bila saat ini penyerahan dokumen sudah bisa dilakukan untuk kemudian bisa diverifikasi dan divalidasi.
Setelahnya, calon rektor akan menjalani Fit & Proper Test. "Bila terpilih, disampaikan ke Pembina Yayasan, dan dilanjutkan segera dilaksanakan pelantikan rektor terpilih. Kami menjadwalkan pelantikan rektor baru akan dilakukan pada 6 Juni 2022," tegas Prof. Budihardjo.
Sistem perkuliahan daring sebenarnya bukan menjadi hal baru dalam dunia pendidikan di Indonesia. Sejak beberapa tahun terakhir, beberapa kelas perkuliahan sudah menerapkan metode pengajaran secara daring, namun memang belum secara rutin.
Hal utama apabila ingin menerapkan kampus digital adalah kesiapan infrastruktur teknologi. Misalnya, ketika ingin menjadikan kampus digital, pemangku kepentingan dalam lingkungan kampus harus memiliki teknologi penunjang dalam sistem pembelajaran, seperti e-Learning yang konten materinya harus bisa diakses selama 7 x 24 jam oleh para mahasiswa ataupun dosen.
untuk lebih menyempurnakan sistem perkuliahan baru yang sesuai dengan perkembangan teknologi itu dibutuhkan Rektor yang mampu memaksimalkan inovasi teknologi yang ada. Oleh Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) ' UPDM' siap menggelar pemilihan Rektor periode 2022-2027. Pemilihan rektor universitas yang sudah berdiri sejak 1962 ini akan diselenggarakan dengan asas demokrasi, transparan dan akuntabel.
Ketua Pengurus Yayasan UPDM Hartono Laras, menyampaikan kalau proses pemilihan Rektor Universitas Moestopo ini mulai dilaksanakan. Saat ini setiap bakal calon bisa mendaftar untuk kemudian bisa mengikuti tahapan selanjutnya.
"Setiap calon rektor haruslah memiliki jiwa Pancasila, selain juga memahami dokrin dari Universitas Moestopo. Disamping harus juga memiliki integritas akademik yang unggul, serta komitmen kuat untuk memajukan Universitas "Merah Putih" Hal ini harus dibuktikan dengan penandatanganan pakta integritas," papar Ketua Pengurus Yayasan UPDM Hartono Laras, Jumat (13/5/2022).
Hal ini sangat penting. Sebab semangat Prof. Dr. Moestopo Pendiri Universitas untuk mengembangkan dunia pendidikan sangatlah besar dan jangkauan yang luas, untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan membangun karakter kebangsaan.
Karena dengan kualitas pendidikan dan karakter kebangsaan yang kuat, maka kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia untuk mewujudkan cita cita perjuangan bangsa yaitu mempercepat kesejahteraan masyarakat, segera dapat diwujudkan.
Lebih lanjut Hartono Laras menjelaskan bila calon rektor Universitas Moestopo harus memiliki kemampuan kepemimpinan dan manajarial. Untuk mendapatkan calon-calon terbaik itu, maka Panitia Penyelenggara Pemilihan Rektor dan Wakil Rektor (P3CR) pun dibentuk, untuk melakukan pemilihanan rektor yang transparan, demokratis dan akuntabel.
Ketua P3CR Prof. Dr. Budihardjo, M. Si lebih lanjut menjelaskan bila saat ini penyerahan dokumen sudah bisa dilakukan untuk kemudian bisa diverifikasi dan divalidasi.
Setelahnya, calon rektor akan menjalani Fit & Proper Test. "Bila terpilih, disampaikan ke Pembina Yayasan, dan dilanjutkan segera dilaksanakan pelantikan rektor terpilih. Kami menjadwalkan pelantikan rektor baru akan dilakukan pada 6 Juni 2022," tegas Prof. Budihardjo.
(wbs)
tulis komentar anda