Imbas Perang Rusia Ukraina, Ukrtelecom Nyaris Lumpuh Diserang Siber
Rabu, 30 Maret 2022 - 20:27 WIB
Sebelum perusahaan mengungkapkan rincian insiden tersebut, Alp Toker Direktur Netblocks mengatakan kepada BBC bahwa mereka telah mengamati pengguna Ukrtelecom sehingga mengetahui adanya serangan siber tersebut.
Dalam pengamatannya, diketahui kalau internet Ukretelecom offline secara progresif sepanjang hari yang menunjukkan bahwa masalahnya tidak terletak pada kabel atau interkoneksi. "Melainkan dengan infrastruktur pusat di pusat data operator. Ini dapat mengindikasikan serangan siber," ujarnya.
"Ini juga berarti bahwa insiden tersebut memiliki dampak skala nasional, melampaui zona konflik paling panas yang sejauh ini telah menjadi beban gangguan dan pemadaman jaringan Ukraina," katanya. Namun, Toker mengatakan konektivitas tetap tersedia melalui jaringan dan penyedia seluler lainnya.
Seperti diketahui, Ukrtelecom adalah penyedia internet tetap terbesar di Ukraina dalam hal cakupan geografis. Tetapi dalam hal jumlah pelanggan, Ukrtelecom adalah yang kedua setelah Kyivstar.
Kepada BBC, Ukrtelecom mengatakan bahwa telah beroperasi sekitar 80% dari cakupan penuhnya karena kerusakan yang disebabkan oleh invasi Rusia.
Dalam pengamatannya, diketahui kalau internet Ukretelecom offline secara progresif sepanjang hari yang menunjukkan bahwa masalahnya tidak terletak pada kabel atau interkoneksi. "Melainkan dengan infrastruktur pusat di pusat data operator. Ini dapat mengindikasikan serangan siber," ujarnya.
"Ini juga berarti bahwa insiden tersebut memiliki dampak skala nasional, melampaui zona konflik paling panas yang sejauh ini telah menjadi beban gangguan dan pemadaman jaringan Ukraina," katanya. Namun, Toker mengatakan konektivitas tetap tersedia melalui jaringan dan penyedia seluler lainnya.
Seperti diketahui, Ukrtelecom adalah penyedia internet tetap terbesar di Ukraina dalam hal cakupan geografis. Tetapi dalam hal jumlah pelanggan, Ukrtelecom adalah yang kedua setelah Kyivstar.
Kepada BBC, Ukrtelecom mengatakan bahwa telah beroperasi sekitar 80% dari cakupan penuhnya karena kerusakan yang disebabkan oleh invasi Rusia.
(ysw)
tulis komentar anda