VMware Dorong Teknologi Mutakhir Tumbuhkan Ekosistem Inovasi Indonesia

Senin, 08 Juni 2020 - 23:15 WIB
Arsitektur VMware vSphere 7 yang dirilis April 2020 lalu kini telah disusun ulang menjadi platform terbuka menggunakan Kubernetes guna menghadirkan pengalaman layaknya cloud bagi pengembang maupun operator. Foto/Ist
JAKARTA - VMware, Inc. baru saja mengumumkan serangkaian inovasi yang mendukung akselerasi dalam pengadopsian teknologi artificial intelligence (AI) dan machine learning (ML) di ranah bisnis . Hal ini seiring tingginya pertumbuhan ekonomi inovasi di Indonesia . (Baca juga: Ojol Kembali Beroperasi, Tapi Tidak Bisa Order di Zona Merah )

Dengan telah terintegrasinya Bitfusion Technology ke dalam VMware vSphere 7, perusahaan dapat merasakan dukungan infrastruktur yang elastis secara on-demand untuk mendukung tingginya pengadopsian teknologi mutakhir menyongsong terwujudnya era baru digital Indonesia.

“Fitur baru VMware vSphere Bitfusion tercipta seusai akuisisi Bitfusion yang dilakukan oleh VMware di tahun 2019 lalu. Bitfusion merupakan pionir di ranah virtualisasi sumber-sumber untuk mendukung akselerasi performa peranti keras, seperti teknologi graphics processor unit (GPU),” kata Krish Prasad, senior vice president and general manager, Cloud Platform Business Unit, VMware.



Krish Prasad mengatakan, Asia Tenggara dikenal sebagai salah satu pusat rintisan teknologi dan merupakan pasar e-commerce paling dinamis. Angka pertumbuhan ekosistem inovasi sebagai penyangga pertumbuhan ekonomi digital di kawasan diperkirakan mencapai USD300 miliar pada 2025. Perusahaan di kawasan regional juga terlihat mulai melirik ke pemanfaatan sejumlah teknologi mutakhir, seperti AI dan ML untuk mendukung efisiensi operasional perusahaan dan mempercepat inovasi bisnis, sebagai bentuk kapitalisasi dari peluang-peluang baru yang hadir di kawasan tersebut.

Akselerator perangkat keras, seperti GPU banyak digunakan oleh perusahaan untuk memacu performa AI/ML workloads yang biasanya perlu waktu hingga berjam-jam atau lebih dalam operasionalnya. Tim IT menyadari bahwa akselerator perangkat keras yang ada selama ini bak pulau yang terpencil, tidak bisa difungsikan atau digunakan secara bersama-sama oleh semua divisi di perusahaan.

Kekurangan inilah yang memicu munculnya rendahnya tingkat efisiensi dan utilisasi sumber-sumber daya perusahaan, baik yang sudah lama ada maupun yang baru saja mereka beli. Integrasi Bitfusion ke dalam VMware vSphere mampu menghadirkan penghematan biaya, memungkinkan sumber-sumber bisa digunakan secara bersama-sama dengan cara yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Mendukung dihadirkannya sumber akselerator perangkat keras yang tepat, seperti GPU, ke workload yang tepat, di saat yang tepat pula.

“Kami berharap dapat menghadirkan nilai pada GPU setara dengan kami menghadirkan nilai pada CPU,” harap Krish Prasad.

Dengan menghapus kondisi silo pada sumber-sumber GPU, lanjut dia, diharapkan akan tercapai utilisasi perangkat yang lebih baik dan kian efisien melalui penggunaan GPU bersama-sama ini. Tentu ini akan langsung menghemat banyak biaya.

“Lebih penting lagi, berkat VMware vSphere 7, perusahaan bisa segera memulai inisiatif-inisiatif AI/ML mereka agar bisnis bisa melesat, yakni dengan memanfaatkan sumber-sumber GPU yang ada secara bersama-sama menurut kebutuhan atau secara on-demand,” tambahnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More