Penjahat Siber Berkeliaran, Dana Rangkul YesWeHack
Kamis, 21 Oktober 2021 - 08:33 WIB
Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh CPA Australia di kawasan Asia Pasifik pada tahun 2019, sebanyak 58,7% UKM di Indonesia sudah memperkirakan bahwa mereka akan menjadi target serangan siber (cyber attack) pada 2020.
Para penjahat siber saat ini lebih termotivasi untuk mencuri informasi identitas pribadi, dan sektor fintech adalah salah satu target utamanya. Keamanan siber selalu menjadi prioritas di Dana.
Perusahaan ini mengawalinya dengan mengadakan program private bug bounty, yakni mengundang para pakar keamanan terpilih untuk menginvestigasi e-wallet-nya.
Dana kini melangkah lebih jauh dengan menggelar program public bug bounty dan mengundang lebih dari 30.000 pakar keamanan global melalui platform YesWeHack, dengan tujuan memberikan transparansi dan kemanan yang lebih baik lagi kepada para penggunanya.
“Berbagai perusahaan dan konsumen di seluruh Asia Tenggara, terutama di Indonesia, telah melakukan lompatan beberapa generasi dengan mengadopsi e-wallet sebagai channel pembayaran pilihan mereka. Namun, digitalisasi yang cepat ini seharusnya tidak mengorbankan faktor keamanan,” tutup Kevin Gallerin, Managing Director, APAC di YesWeHack.
Para penjahat siber saat ini lebih termotivasi untuk mencuri informasi identitas pribadi, dan sektor fintech adalah salah satu target utamanya. Keamanan siber selalu menjadi prioritas di Dana.
Perusahaan ini mengawalinya dengan mengadakan program private bug bounty, yakni mengundang para pakar keamanan terpilih untuk menginvestigasi e-wallet-nya.
Dana kini melangkah lebih jauh dengan menggelar program public bug bounty dan mengundang lebih dari 30.000 pakar keamanan global melalui platform YesWeHack, dengan tujuan memberikan transparansi dan kemanan yang lebih baik lagi kepada para penggunanya.
“Berbagai perusahaan dan konsumen di seluruh Asia Tenggara, terutama di Indonesia, telah melakukan lompatan beberapa generasi dengan mengadopsi e-wallet sebagai channel pembayaran pilihan mereka. Namun, digitalisasi yang cepat ini seharusnya tidak mengorbankan faktor keamanan,” tutup Kevin Gallerin, Managing Director, APAC di YesWeHack.
(wbs)
tulis komentar anda