Bantu Jualan Masker, Automate.id Rilis Marketplace WhatsApp Berbasis Chatbot
Senin, 13 April 2020 - 15:41 WIB
JAKARTA - Kebutuhan masker meningkat tajam di masa darurat pandemik Corona sekarang ini, baik bagi masyarakat maupun tenaga medis. Apalagi setelah pemerintah mulai mewajibkan pemakaian masker kepada masyarakat saat bepergian atau beraktivitas keluar rumah.
Dengan tingginya kebutuhan tersebut, masker menjadi barang langka dan harganya membubung tinggi. Salah satu netizen Indonesia, Ismail Fahmi, pendiri Drone Emprit mencetuskan gerakan #100jutaMaskerChallenge.
Gerakan ini mengajak bagi siapa saja yang bisa memproduksi/menjual masker, untuk menyediakannya kepada masyarakat luas. Para produser diminta untuk menyebutkan profil dan kontak WhatsApp-nya ke akun twitter Ismail Fahmi.
Tingginya minat peserta gerakan ini membuat Automate.id tergerak untuk menciptakan layanan marketplace WhatsApp berbasis chatbot yang bisa melayani penjual maupun pembeli melalui satu nomor WhatsApp.
Untuk prosesnya, penjual maupun pembeli bisa mengontak nomor WhatsApp yang tersedia, yakni 085 6979 69039 atau mengunjungi maskcare.automate.id yang menampilkan peta sebaran penjual.
Bagi penjual, chatbot nanti akan meminta pengisian data diri dan produk. Sedangkan untuk pembeli, chatbot akan melayani pemilihan toko, produk, hitung ongkir dan tagihan. Layaknya marketplace umum, marketplace WhatsApp ini sudah dilengkapi beragam pilihan pembayaran seperti kartu kredit, bank transfer, virtual account, dan lainnya. Untuk jasa pengiriman disediakan pilihan JNE dan Tiki.
Pendiri dan Chief Executive Officer (CEO) Automate.id, Jauringkang Tabah, mengatakan, platform layanan ini gratis. "Layanan kami gratis, kami tidak memungut biaya untuk WhatsApp, server, admin dan SDM. Namun untuk layanan yang berasal dari pihak ketiga, seperti biaya payment gateway dan jasa pengiriman ada biayanya," ungkap Tabah.
Ditanya kalau ada penimbunan atau penjual yang menawarkan harga tidak wajar? Dia menjawab, “Silakan langsung hubungi customer service maka kami akan langsung take out penjual tersebut."
Saat ini tercatat sudah ada 200 lebih penjual yang tersebar di 70 kota di Indonesia yang tergabung di platform tersebut. Hingga Jumat 10 April 2020 setidaknya sudah ada 830 pesanan masker.
Dengan tingginya kebutuhan tersebut, masker menjadi barang langka dan harganya membubung tinggi. Salah satu netizen Indonesia, Ismail Fahmi, pendiri Drone Emprit mencetuskan gerakan #100jutaMaskerChallenge.
Gerakan ini mengajak bagi siapa saja yang bisa memproduksi/menjual masker, untuk menyediakannya kepada masyarakat luas. Para produser diminta untuk menyebutkan profil dan kontak WhatsApp-nya ke akun twitter Ismail Fahmi.
Tingginya minat peserta gerakan ini membuat Automate.id tergerak untuk menciptakan layanan marketplace WhatsApp berbasis chatbot yang bisa melayani penjual maupun pembeli melalui satu nomor WhatsApp.
Untuk prosesnya, penjual maupun pembeli bisa mengontak nomor WhatsApp yang tersedia, yakni 085 6979 69039 atau mengunjungi maskcare.automate.id yang menampilkan peta sebaran penjual.
Bagi penjual, chatbot nanti akan meminta pengisian data diri dan produk. Sedangkan untuk pembeli, chatbot akan melayani pemilihan toko, produk, hitung ongkir dan tagihan. Layaknya marketplace umum, marketplace WhatsApp ini sudah dilengkapi beragam pilihan pembayaran seperti kartu kredit, bank transfer, virtual account, dan lainnya. Untuk jasa pengiriman disediakan pilihan JNE dan Tiki.
Pendiri dan Chief Executive Officer (CEO) Automate.id, Jauringkang Tabah, mengatakan, platform layanan ini gratis. "Layanan kami gratis, kami tidak memungut biaya untuk WhatsApp, server, admin dan SDM. Namun untuk layanan yang berasal dari pihak ketiga, seperti biaya payment gateway dan jasa pengiriman ada biayanya," ungkap Tabah.
Ditanya kalau ada penimbunan atau penjual yang menawarkan harga tidak wajar? Dia menjawab, “Silakan langsung hubungi customer service maka kami akan langsung take out penjual tersebut."
Saat ini tercatat sudah ada 200 lebih penjual yang tersebar di 70 kota di Indonesia yang tergabung di platform tersebut. Hingga Jumat 10 April 2020 setidaknya sudah ada 830 pesanan masker.
tulis komentar anda