Penyempurnaan Sistem Keamanan Gedung berbasis Kesehatan di Masa Pandemi
Sabtu, 02 Oktober 2021 - 10:00 WIB
JAKARTA - Dalam kondisi pandemi Covid-19, standar keamanan sebuah bangunan atau gedung telah berubah untuk mengakomodasi kondisi baru seperti in. Kini, standar keamanan tidak hanya keamanan dari tindak kejahatan, namun juga keamanan dari bakteri dan virus penyebab penyakit. Kondisi ini membuat perumahan, gedung perkantoran, pusat perbelanjaan dan tempat-tempat umum saat ini perlu mengevaluasi dan menyempurnakan sistem keamanan gedung. Penyempurnaan ini meliputi perlindungan kesehatan bagi penghuni gedung serta tamu yang datang.
Untuk memenuhi kebutuhan ini, pengelola gedung dapat memanfaatkan perkembangan teknologi keamanan. Perkembangan teknologi keamanan saat ini dapat mempermudah penerapan standar keamanan baru terkait dengan adanya wabah Covid-19. Beberapa langkah yang dapat dilaksanakan oleh pengelola gedung untuk peningkatan standar keamanan di masa pandemi ini antara lain:
● Penerapan thermal detection di akses masuk
Pengelola gedung dapat melakukan pemeriksaan suhu pada setiap orang yang berada di berbagai akses masuk gedung. Hal ini dapat dilakukan dengan mudah dan cepat dengan teknologi Thermal Detection yang terintegrasi dengan sistem CCTV. Dengan adanya sistem ini, pengelola gedung dapat memantau kondisi setiap orang yang masuk ke area gedung. Selain itu, dengan adanya protokol ini, pengunjung bisa tetap merasa aman dan nyaman karena protokol kesehatan sudah dijalankan.
● Menekan faktor penyebaran virus melalui kontak fisik
Dengan perkembangan teknologi akses tanpa sentuh, penyebaran bakteri dan virus melalui kontak fisik dapat ditekan. Tidak perlu lagi penghuni gedung atau pengunjung menyentuh langsung gagang pintu saat akan membuka pintu atau menekan tombol untuk mengakses lift. Selain itu, pengelola gedung juga dapat melakukan metode sterilisasi ruangan dengan menggunakan sinar UV-C. Sterilisasi ini terutama dibutuhkan untuk area dengan arus lalu lintas orang yang tinggi. Dengan penerapan ini, diharapkan penyebaran virus dan bakteri yang berasal dari kontak fisik dapat ditekan.
● Pembatasan akses area dengan sistem akses kontrol
Dengan pemberlakukan akses kontrol, alur keluar masuk suatu ruangan hanya akan diberikan kepada individu yang memiliki kredensial. Hal ini dapat mempermudah pengelola gedung untuk melakukan tracing apabila ada orang dalam ruangan tersebut yang terindikasi tertular penyakit. Selain fungsi tracing, pemberlakukan sistem akses kontrol juga dapat membatasi arus lalu lintas orang yang masuk ke dalam suatu area, sehingga protokol physical distancing juga dapat dengan mudah diberlakukan.
Untuk memenuhi kebutuhan ini, pengelola gedung dapat memanfaatkan perkembangan teknologi keamanan. Perkembangan teknologi keamanan saat ini dapat mempermudah penerapan standar keamanan baru terkait dengan adanya wabah Covid-19. Beberapa langkah yang dapat dilaksanakan oleh pengelola gedung untuk peningkatan standar keamanan di masa pandemi ini antara lain:
● Penerapan thermal detection di akses masuk
Pengelola gedung dapat melakukan pemeriksaan suhu pada setiap orang yang berada di berbagai akses masuk gedung. Hal ini dapat dilakukan dengan mudah dan cepat dengan teknologi Thermal Detection yang terintegrasi dengan sistem CCTV. Dengan adanya sistem ini, pengelola gedung dapat memantau kondisi setiap orang yang masuk ke area gedung. Selain itu, dengan adanya protokol ini, pengunjung bisa tetap merasa aman dan nyaman karena protokol kesehatan sudah dijalankan.
● Menekan faktor penyebaran virus melalui kontak fisik
Dengan perkembangan teknologi akses tanpa sentuh, penyebaran bakteri dan virus melalui kontak fisik dapat ditekan. Tidak perlu lagi penghuni gedung atau pengunjung menyentuh langsung gagang pintu saat akan membuka pintu atau menekan tombol untuk mengakses lift. Selain itu, pengelola gedung juga dapat melakukan metode sterilisasi ruangan dengan menggunakan sinar UV-C. Sterilisasi ini terutama dibutuhkan untuk area dengan arus lalu lintas orang yang tinggi. Dengan penerapan ini, diharapkan penyebaran virus dan bakteri yang berasal dari kontak fisik dapat ditekan.
● Pembatasan akses area dengan sistem akses kontrol
Dengan pemberlakukan akses kontrol, alur keluar masuk suatu ruangan hanya akan diberikan kepada individu yang memiliki kredensial. Hal ini dapat mempermudah pengelola gedung untuk melakukan tracing apabila ada orang dalam ruangan tersebut yang terindikasi tertular penyakit. Selain fungsi tracing, pemberlakukan sistem akses kontrol juga dapat membatasi arus lalu lintas orang yang masuk ke dalam suatu area, sehingga protokol physical distancing juga dapat dengan mudah diberlakukan.
tulis komentar anda