Apple dan Google Diselidiki CMA karena Dicurigai Lakukan Kecurangan
Rabu, 16 Juni 2021 - 07:25 WIB
LONDON - Otoritas Persaingan dan Pasar Inggris (CMA) telah mengkonfirmasi bahwa pihaknya sedang menyelidiki Apple dan Google atas posisi dominan mereka di pasar ponsel. CMA sedang memeriksa apakah Apple dan Google melakukan kecurangan untuk menguasai pasar digital di Inggris.
"CMA khawatir ini dapat menyebabkan berkurangnya inovasi di seluruh sektor dan konsumen membayar harga yang lebih tinggi untuk perangkat dan aplikasi," kata otoritas tersebut seperti dikutip BBC News, Selasa (15/6/2021).
Pengumuman itu juga secara khusus menyoroti pertanyaan apakah salah satu dari dua raksasa teknologi itu memiliki kekuatan pasar atas bisnis lain - termasuk pengembang aplikasi yang mengandalkan toko aplikasi mereka.
Itu telah menjadi masalah utama bagi industri seluler selama setahun terakhir, terutama sejak Epic Games menggugat Apple dan Google dengan tuduhan praktik bisnis yang tidak adil.
"Apple dan Google mengontrol gerbang utama di mana orang mengunduh aplikasi atau menjelajahi web di ponsel mereka - apakah mereka ingin berbelanja, bermain game, streaming musik, atau menonton TV," kata kepala eksekutif CMA Andrea Coscelli.
"Kami sedang mencari tahu apakah ini bisa menimbulkan masalah bagi konsumen dan bisnis yang ingin menjangkau orang-orang melalui ponsel mereka," lanjutnya.
Seorang juru bicara Google mengatakan perusahaan siap berkonsultasi dengan CMA sebelum menerapkan aturan baru.
"Android memberi orang lebih banyak pilihan daripada platform seluler lainnya dalam memutuskan aplikasi mana yang mereka gunakan, dan memungkinkan ribuan pengembang dan produsen membangun bisnis yang sukses," katanya.
Apple sudah diselidiki oleh CMA atas App Store-nya yang dituduhkan melakukan pelanggaran anti-persaingan. Google juga sedang diselidiki untuk sistem privasi baru yang dikhawatirkan dapat mempengaruhi penerbit berita dan pasar periklanan digital yang lebih luas.
"CMA khawatir ini dapat menyebabkan berkurangnya inovasi di seluruh sektor dan konsumen membayar harga yang lebih tinggi untuk perangkat dan aplikasi," kata otoritas tersebut seperti dikutip BBC News, Selasa (15/6/2021).
Pengumuman itu juga secara khusus menyoroti pertanyaan apakah salah satu dari dua raksasa teknologi itu memiliki kekuatan pasar atas bisnis lain - termasuk pengembang aplikasi yang mengandalkan toko aplikasi mereka.
Itu telah menjadi masalah utama bagi industri seluler selama setahun terakhir, terutama sejak Epic Games menggugat Apple dan Google dengan tuduhan praktik bisnis yang tidak adil.
"Apple dan Google mengontrol gerbang utama di mana orang mengunduh aplikasi atau menjelajahi web di ponsel mereka - apakah mereka ingin berbelanja, bermain game, streaming musik, atau menonton TV," kata kepala eksekutif CMA Andrea Coscelli.
"Kami sedang mencari tahu apakah ini bisa menimbulkan masalah bagi konsumen dan bisnis yang ingin menjangkau orang-orang melalui ponsel mereka," lanjutnya.
Seorang juru bicara Google mengatakan perusahaan siap berkonsultasi dengan CMA sebelum menerapkan aturan baru.
"Android memberi orang lebih banyak pilihan daripada platform seluler lainnya dalam memutuskan aplikasi mana yang mereka gunakan, dan memungkinkan ribuan pengembang dan produsen membangun bisnis yang sukses," katanya.
Apple sudah diselidiki oleh CMA atas App Store-nya yang dituduhkan melakukan pelanggaran anti-persaingan. Google juga sedang diselidiki untuk sistem privasi baru yang dikhawatirkan dapat mempengaruhi penerbit berita dan pasar periklanan digital yang lebih luas.
(ysw)
tulis komentar anda