Kantornya Didatangi Polisi India, Twitter Khawatirkan Kebebasan Berekspresi
Jum'at, 28 Mei 2021 - 11:01 WIB
NEW DELHI - Setelah kantornya didatangi polisi, Twitter menyatakan keprihatinannya atas kebebasan berekspresi di India. Polisi mendatangi kantor Twitter setelah raksasa media sosial itu melabeli tweet partai di India sebagai media yang dimanipulasi.
Twitter telah menerapkan label pada tweet oleh juru bicara Partai Bharatiya Janata (BJP) Sambit Patra. Hal itu terjadi di tengah hubungan yang tegang antara pemerintah India dan Twitter terkait aturan regulasi baru.
Para pemimpin BJP telah membagikan tangkapan layar dari sebuah dokumen di Twitter yang mereka katakan dibuat oleh partai oposisi utama Kongres untuk menyoroti kegagalan pemerintah dalam menangani pandemi.
Kongres mengeluh ke Twitter bahwa dokumen-dokumen itu palsu dan menyebabkan Twitter menandai beberapa postingan termasuk salah satunya oleh Patra sebagai "media yang dimanipulasi".
"Kami prihatin dengan kejadian baru-baru ini mengenai karyawan kami di India dan potensi ancaman terhadap kebebasan berekspresi bagi orang-orang yang kami layani," kata juru bicara Twitter kepada BBC, Kamis 27 Mei 2021.
Twitter mengangap, langkah polisi yang mendatangi kantor mereka di India adalah salah satu bentuk intimidasi.
Polisi Delhi mengatakan pada hari Senin mereka telah melakukan kunjungan ke Twitter untuk memberikan pemberitahuan kepada direktur pelaksana perusahaan setelah menerima keluhan tentang bagaimana tweet Mr Patra diklasifikasikan.
Twitter telah menerapkan label pada tweet oleh juru bicara Partai Bharatiya Janata (BJP) Sambit Patra. Hal itu terjadi di tengah hubungan yang tegang antara pemerintah India dan Twitter terkait aturan regulasi baru.
Para pemimpin BJP telah membagikan tangkapan layar dari sebuah dokumen di Twitter yang mereka katakan dibuat oleh partai oposisi utama Kongres untuk menyoroti kegagalan pemerintah dalam menangani pandemi.
Kongres mengeluh ke Twitter bahwa dokumen-dokumen itu palsu dan menyebabkan Twitter menandai beberapa postingan termasuk salah satunya oleh Patra sebagai "media yang dimanipulasi".
"Kami prihatin dengan kejadian baru-baru ini mengenai karyawan kami di India dan potensi ancaman terhadap kebebasan berekspresi bagi orang-orang yang kami layani," kata juru bicara Twitter kepada BBC, Kamis 27 Mei 2021.
Twitter mengangap, langkah polisi yang mendatangi kantor mereka di India adalah salah satu bentuk intimidasi.
Polisi Delhi mengatakan pada hari Senin mereka telah melakukan kunjungan ke Twitter untuk memberikan pemberitahuan kepada direktur pelaksana perusahaan setelah menerima keluhan tentang bagaimana tweet Mr Patra diklasifikasikan.
tulis komentar anda