Telegram dan Signal 'Ketiban Durian Runtuh' Aturan Baru WhatsApp
Minggu, 23 Mei 2021 - 12:01 WIB
Direktur of Market Insights App Annie, Amir Ghodrati, mengatakan jenis peralihan dalam aplikasi perpesanan dan jejaring sosial ini bukanlah hal yang aneh. Karena sifat dasar aplikasi sosial dan bagaimana fungsi utamanya melibatkan komunikasi dengan orang lain.
"Perkembangannya sering kali dapat bergerak cukup cepat, berdasarkan peristiwa terkini. Kami telah melihat permintaan yang meningkat selama beberapa tahun terakhir untuk pesan terenkripsi dan aplikasi yang berfokus pada privasi," ujarnya.
Dilanjutkan Ghodrati, pergeseran ke aplikasi perpesanan yang lebih berfokus pada privasi telah dibangun sebelum kasus WhatsApp ini. Aplikasi perpesanan yang menyediakan fitur privasi mengalami pertumbuhan keterlibatan terbesar pada paruh pertama tahun 2020.
"Aplikasi ini melihat rata-rata 30% lebih banyak pengguna aktif daripada alternatif," kata Ghodrati.
Sementara itu, direktur kebijakan publik WhatsApp untuk Eropa, Timur Tengah, dan Afrika, Niamh Sweeney, mengatakan kepada komite urusan dalam negeri bahwa eksodus itu diyakini terkait dengan pembaruan persyaratan layanan perusahaan.
Dia menyebut bahwa pembaruan dimaksudkan untuk melakukan dua hal yakni mengaktifkan serangkaian fitur baru seputar perpesanan bisnis, dan memberikan transparansi yang lebih besar seputar kebijakan perusahaan yang sudah ada sebelumnya.
“Tidak ada perubahan pada berbagi data kami dengan Facebook di mana pun di dunia,” tuturnya
"Perkembangannya sering kali dapat bergerak cukup cepat, berdasarkan peristiwa terkini. Kami telah melihat permintaan yang meningkat selama beberapa tahun terakhir untuk pesan terenkripsi dan aplikasi yang berfokus pada privasi," ujarnya.
Dilanjutkan Ghodrati, pergeseran ke aplikasi perpesanan yang lebih berfokus pada privasi telah dibangun sebelum kasus WhatsApp ini. Aplikasi perpesanan yang menyediakan fitur privasi mengalami pertumbuhan keterlibatan terbesar pada paruh pertama tahun 2020.
"Aplikasi ini melihat rata-rata 30% lebih banyak pengguna aktif daripada alternatif," kata Ghodrati.
Sementara itu, direktur kebijakan publik WhatsApp untuk Eropa, Timur Tengah, dan Afrika, Niamh Sweeney, mengatakan kepada komite urusan dalam negeri bahwa eksodus itu diyakini terkait dengan pembaruan persyaratan layanan perusahaan.
Dia menyebut bahwa pembaruan dimaksudkan untuk melakukan dua hal yakni mengaktifkan serangkaian fitur baru seputar perpesanan bisnis, dan memberikan transparansi yang lebih besar seputar kebijakan perusahaan yang sudah ada sebelumnya.
“Tidak ada perubahan pada berbagi data kami dengan Facebook di mana pun di dunia,” tuturnya
(ysw)
tulis komentar anda