Telegram dan Signal 'Ketiban Durian Runtuh' Aturan Baru WhatsApp

Minggu, 23 Mei 2021 - 12:01 WIB
loading...
Telegram dan Signal...
Perusahaan analitik App Annie menunjukkan WhatsApp terjun bebas dari deretan teratas aplikasi yang diunduh di banyak negara. Foto/dok
A A A
JAKARTA - WhatsApp mulai memberlakukan kebijakan privasi yang baru pada platformnya sejak 15 Mei 2021 lalu. Kebijakan ini sebetulnya sudah diwacanakan sejak awal tahun ini. Tapi karena berbagai kontroversinya, WhatsApp menunda penerapan kebijakan tersebut.

Bahkan, kebijakan baru WhatsApp yang disampaikan secara tidak tepat telah mendorong jutaan penggunanya migrasi ke layanan alternatif seperti Telegram dan Signal.



Akibat eksodus besar-besaran itu memaksa WhatsApp menunda penerapan kebijakan baru tersebut. Sedianya mulai berlaku 8 Februari diundur menjadi hingga 15 Mei guna mensosialisasikan kepada pengguna soal perubahan yang mereka buat.

Kendati demikian, penundaan pembaruan kebijakan privasi tidak membendung pengguna untuk pindah ke aplikasi lain.

Mengutip laman The Guardian, Minggu (23/5/2021), selama tiga minggu pertama Januari 2021, Signal sudah memperoleh 7,5 juta pengguna secara global. Sementara Telegram telah mendapatkan 25 juta pengguna baru.

Perusahaan analitik App Annie menunjukkan WhatsApp terjun bebas dari deretan teratas aplikasi yang diunduh di banyak negara. Di Inggris misalnya, WhatsApp melorot dari posisi delapan ke urutan 23 pada 12 Januari 2021.



Sebaliknya, Signal yang awalnya tidak termasuk dalam 1.000 aplikasi teratas di Inggris pada tanggal 6 Januari, namun pada tanggal 9 Januari itu adalah aplikasi yang paling banyak diunduh di negara tersebut.

Direktur of Market Insights App Annie, Amir Ghodrati, mengatakan jenis peralihan dalam aplikasi perpesanan dan jejaring sosial ini bukanlah hal yang aneh. Karena sifat dasar aplikasi sosial dan bagaimana fungsi utamanya melibatkan komunikasi dengan orang lain.

"Perkembangannya sering kali dapat bergerak cukup cepat, berdasarkan peristiwa terkini. Kami telah melihat permintaan yang meningkat selama beberapa tahun terakhir untuk pesan terenkripsi dan aplikasi yang berfokus pada privasi," ujarnya.

Dilanjutkan Ghodrati, pergeseran ke aplikasi perpesanan yang lebih berfokus pada privasi telah dibangun sebelum kasus WhatsApp ini. Aplikasi perpesanan yang menyediakan fitur privasi mengalami pertumbuhan keterlibatan terbesar pada paruh pertama tahun 2020.

"Aplikasi ini melihat rata-rata 30% lebih banyak pengguna aktif daripada alternatif," kata Ghodrati.

Sementara itu, direktur kebijakan publik WhatsApp untuk Eropa, Timur Tengah, dan Afrika, Niamh Sweeney, mengatakan kepada komite urusan dalam negeri bahwa eksodus itu diyakini terkait dengan pembaruan persyaratan layanan perusahaan.



Dia menyebut bahwa pembaruan dimaksudkan untuk melakukan dua hal yakni mengaktifkan serangkaian fitur baru seputar perpesanan bisnis, dan memberikan transparansi yang lebih besar seputar kebijakan perusahaan yang sudah ada sebelumnya.

“Tidak ada perubahan pada berbagi data kami dengan Facebook di mana pun di dunia,” tuturnya
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
WhatsApp Sempat Lumpuh!...
WhatsApp Sempat Lumpuh! Grup Chat Terdampak, Tagar WhatsAppDown Meroket
Rangkuman Fitur Terbaru...
Rangkuman Fitur Terbaru WhatsApp April 2025 yang Perlu Anda Tahu!
WhatsApp Siapkan Fitur...
WhatsApp Siapkan Fitur Baru untuk Panggilan Audio dan Video
Bikin Status WhatsApp...
Bikin Status WhatsApp Makin Ekspresif dengan Musik! Ini Caranya!
Meta AI Sudah Terintegrasi...
Meta AI Sudah Terintegrasi di WhatsApp, Facebook, dan Instagram, Ini Cara Memakainya!
WhatsApp Siap Luncurkan...
WhatsApp Siap Luncurkan Fitur Canggih untuk Membalas Pesan Group
Admin WhatsApp Ditembak...
Admin WhatsApp Ditembak Mati Anggota Group usai Dikeluarkan dari Group
Konten Telegram Kini...
Konten Telegram Kini Bisa Disebar lewat Google Cast
Bank di Arab Saudi Dilarang...
Bank di Arab Saudi Dilarang Gunakan WhatsApp
Rekomendasi
4 Tim Terbaik Piala...
4 Tim Terbaik Piala Asia U-17 2025: Timnas Indonesia U-17 Dijegal Korea Utara
Jelang Penutupan, 205.690...
Jelang Penutupan, 205.690 Jemaah Reguler Telah Lunasi Biaya Haji
Nova Arianto Minta Maaf...
Nova Arianto Minta Maaf Timnas Indonesia U-17 Gagal ke Semifinal Piala Asia U-17
Berita Terkini
Teknologi 3D Ungkap...
Teknologi 3D Ungkap Detik-detik Tenggelamnya Kapal Tiranic
58 menit yang lalu
Brand Lokal untuk Pengguna...
Brand Lokal untuk Pengguna iPhone, Apply Hadirkan Aksesori Bergaransi 3 Tahun
3 jam yang lalu
Selain eSIM, Ini Cara...
Selain eSIM, Ini Cara Gampang Tapi Ampuh Usir Penipu Online! Pakar Siber: Blokir IMEI!
19 jam yang lalu
Efektifkan Solusi eSIM...
Efektifkan Solusi eSIM Komdigi Atasi Penipuan Online? Pakar Siber Beberkan Faktanya!
19 jam yang lalu
Barang Elektronik Tak...
Barang Elektronik Tak Akan Bebas dari Tarif Impor Trump, Ini Alasannya
22 jam yang lalu
Gunung Berapi di Alaska...
Gunung Berapi di Alaska Akan Meletus Dahsyat, Ini Tanda-tandanya
23 jam yang lalu
Infografis
Qatar, UEA, dan Israel...
Qatar, UEA, dan Israel Gelar Latihan Militer Bersama
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved