Crowdo Gandeng eFishery, Kolaborasi Pertama NeoBank dan Akuakultur
Kamis, 13 Mei 2021 - 16:05 WIB
JAKARTA - Crowdo dan eFishery mengumumkan kolaborasi mereka untuk layanan digital Neobank. Kolaborasi ini akan berdampak pada pembudidaya ikan di 23 provinsi di Indonesia. Ini adalah kolaborasi pertama di ASEAN antara Neobank dan platform Aquaculture Intelligence.
Dampaknya, komunitas pembudidaya ikan dan udang eFishery akan menikmati rangkaian lengkap teknologi dan layanan Neobank Crowdo. Misalnya mesin penilaian kredit yang didukung kecerdasan buatan, proses underwriting yang sepenuhnya digital, akses ke pendanaan, dan platform digitalisasi rantai pasokan.
Direktorat Jenderal Perikanan dan Budidaya menyebut bahwa pandemi Covid-19 telah berdampak negatif pada margin pembudidaya ikan dan udang sebesar 20 hingga 30% karena penurunan harga eceran dan kenaikan biaya.
Situasi tersebut berdampak negatif pada situasi pembudidaya ikan yang membutuhkan lebih banyak modal untuk membeli pakan ikan. Sementara konsumsi pasar semakin menurun. eFishery, dengan kecerdasan akuakulturnya, dan Crowdo, dengan digitalisasi rantai pasokan serta solusi perbankan dan pembiayaannya, diharapkan memiliki peran unik untuk dimainkan dalam mendukung tujuan pemerintah ini.
Crowdo’s Neobank merupakan platform pertama yang mengintegrasikan solusi digitalisasi operasional dengan produk pembiayaan dan perbankan yang ditargetkan sebagai Usaha Kecil Menengah (UKM) di pasar negara berkembang.
Dengan menggunakan platform digitalisasi Crowdo, UKM dapat dengan mudah melakukan transaksi rantai pasokan secara online sambil menerima rekomendasi khusus untuk produk pembiayaan dan perbankan.
Dalam hal ini para pembudidaya ikan di Indonesia dapat tetap fokus mengembangkan usahanya tanpa perlu khawatir akan modal kerja untuk membiayai usahanya.
“Dampak teknologi keuangan tidak hanya terbatas pada bisnis online tetapi juga berdampak positif pada industri konvensional. Pembudidaya ikan dan eFishery dapat fokus pada peningkatan teknologi budidaya sementara solusi Crowdo akan dimanfaatkan untuk mempercepat bisnis mereka sejak Hari ke-1,” ujar Daniel Silalahi, Chief Commercial Officer Crowdo Indonesia.
Dampaknya, komunitas pembudidaya ikan dan udang eFishery akan menikmati rangkaian lengkap teknologi dan layanan Neobank Crowdo. Misalnya mesin penilaian kredit yang didukung kecerdasan buatan, proses underwriting yang sepenuhnya digital, akses ke pendanaan, dan platform digitalisasi rantai pasokan.
Direktorat Jenderal Perikanan dan Budidaya menyebut bahwa pandemi Covid-19 telah berdampak negatif pada margin pembudidaya ikan dan udang sebesar 20 hingga 30% karena penurunan harga eceran dan kenaikan biaya.
Situasi tersebut berdampak negatif pada situasi pembudidaya ikan yang membutuhkan lebih banyak modal untuk membeli pakan ikan. Sementara konsumsi pasar semakin menurun. eFishery, dengan kecerdasan akuakulturnya, dan Crowdo, dengan digitalisasi rantai pasokan serta solusi perbankan dan pembiayaannya, diharapkan memiliki peran unik untuk dimainkan dalam mendukung tujuan pemerintah ini.
Crowdo’s Neobank merupakan platform pertama yang mengintegrasikan solusi digitalisasi operasional dengan produk pembiayaan dan perbankan yang ditargetkan sebagai Usaha Kecil Menengah (UKM) di pasar negara berkembang.
Dengan menggunakan platform digitalisasi Crowdo, UKM dapat dengan mudah melakukan transaksi rantai pasokan secara online sambil menerima rekomendasi khusus untuk produk pembiayaan dan perbankan.
Dalam hal ini para pembudidaya ikan di Indonesia dapat tetap fokus mengembangkan usahanya tanpa perlu khawatir akan modal kerja untuk membiayai usahanya.
“Dampak teknologi keuangan tidak hanya terbatas pada bisnis online tetapi juga berdampak positif pada industri konvensional. Pembudidaya ikan dan eFishery dapat fokus pada peningkatan teknologi budidaya sementara solusi Crowdo akan dimanfaatkan untuk mempercepat bisnis mereka sejak Hari ke-1,” ujar Daniel Silalahi, Chief Commercial Officer Crowdo Indonesia.
tulis komentar anda