Apple Hadang Sistem Pelacakan Online Milik Facebook di iPhone
Senin, 03 Mei 2021 - 15:03 WIB
BRISBANE - Apple menindaklanjuti janjinya untuk menyetop Facebook dan aplikasi pengintai lainnya yang diam-diam membayangi orang-orang melalui iPhone mereka.
Fitur privasi baru, yang dijuluki "Transparansi Pelacakan Aplikasi," diluncurkan pada Selasa AEST sebagai bagian dari pembaruan sistem operasi yang menjalankan iPhone dan iPad.
Pelindung anti-pelacakan yang disertakan dalam iOS 14.5 muncul setelah penundaan tujuh bulan saat Apple dan Facebook saling menyerang model bisnis dan motif pengambilan keputusan yang memengaruhi miliaran orang di seluruh dunia.
“Apa yang ditunjukkan oleh perseteruan ini lebih dari segalanya adalah bahwa Facebook dan Apple memiliki kekuatan yang luar biasa atas pasar,” kata Elizabeth Renieris, direktur pendiri Lab Etika Teknologi di Universitas Notre Dame yang dikutip Brisbanetime.com Australia.
Hingga saat ini, Facebook dan aplikasi lain secara otomatis melakukan pengawasan mereka di iPhone. "Ini adalah langkah penting bagi konsumen untuk mendapatkan transparansi dan kontrol yang jelas mereka cari," kata Daniel Barber, CEO DataGrail, sebuah perusahaan yang membantu perusahaan mengelola privasi pribadi.
Facebook sendiri langsung mengecam langkah kontrol anti pelacakan Apple . Facebook menuding ini adalah penyalahgunaan kekuasaan yang dirancang untuk memaksa lebih banyak aplikasi mengenakan biaya atas layanan mereka alih-alih mengandalkan iklan. Apple mengambil potongan 15 persen hingga 30 persen untuk sebagian besar pembayaran yang diproses melalui aplikasi iPhone.
Pelacakan online telah lama membantu Facebook dan ribuan aplikasi lain mengumpulkan informasi tentang minat dan kebiasaan penggunanya sehingga mereka dapat menampilkan iklan yang disesuaikan.
Fitur privasi baru, yang dijuluki "Transparansi Pelacakan Aplikasi," diluncurkan pada Selasa AEST sebagai bagian dari pembaruan sistem operasi yang menjalankan iPhone dan iPad.
Pelindung anti-pelacakan yang disertakan dalam iOS 14.5 muncul setelah penundaan tujuh bulan saat Apple dan Facebook saling menyerang model bisnis dan motif pengambilan keputusan yang memengaruhi miliaran orang di seluruh dunia.
“Apa yang ditunjukkan oleh perseteruan ini lebih dari segalanya adalah bahwa Facebook dan Apple memiliki kekuatan yang luar biasa atas pasar,” kata Elizabeth Renieris, direktur pendiri Lab Etika Teknologi di Universitas Notre Dame yang dikutip Brisbanetime.com Australia.
Hingga saat ini, Facebook dan aplikasi lain secara otomatis melakukan pengawasan mereka di iPhone. "Ini adalah langkah penting bagi konsumen untuk mendapatkan transparansi dan kontrol yang jelas mereka cari," kata Daniel Barber, CEO DataGrail, sebuah perusahaan yang membantu perusahaan mengelola privasi pribadi.
Facebook sendiri langsung mengecam langkah kontrol anti pelacakan Apple . Facebook menuding ini adalah penyalahgunaan kekuasaan yang dirancang untuk memaksa lebih banyak aplikasi mengenakan biaya atas layanan mereka alih-alih mengandalkan iklan. Apple mengambil potongan 15 persen hingga 30 persen untuk sebagian besar pembayaran yang diproses melalui aplikasi iPhone.
Pelacakan online telah lama membantu Facebook dan ribuan aplikasi lain mengumpulkan informasi tentang minat dan kebiasaan penggunanya sehingga mereka dapat menampilkan iklan yang disesuaikan.
(ysw)
tulis komentar anda