Palo Alto Networks Bicara Keamanan Siber 2021, Ini Empat Ramalannya
Senin, 07 Desember 2020 - 02:12 WIB
Ramalan Kedua
Sejauh mana kesiapan menyambut kehadiran 5G? Sektor swasta akan mengambil alih peran sektor publik sebagai garda depan dalam melawan pandemik COVID-19.
Jaringan 5G mulai diperkenalkan di kawasan ini. IPhone 12 diperkirakan untuk pertama kalinya akan menjadi perangkat berkemampuan 5G yang akan banyak diadopsi. Hal tersebut pastinya akan mengakselerasi peluncuran jaringan secara besar-besaran di banyak negara.
Sebab industri telekomunikasi akan berupaya untuk menggelar berbagai layanan baru untuk pelanggan dan pemerintah akan memanfaatkan peluang-peluang digital untuk pemulihan ekonomi pada tahun 2021. Tetapi masih perlu waktu sebelum pengguna dapat benar-benar merasakan manfaat dari peningkatan kecepatan secara eksponensial dan latensi rendah yang dijanjikan oleh 5G.
Sementara itu, pengadopsian jaringan 5G dari swasta oleh perusahaan mengalami peningkatan pesat. Deloitte memprediksi sepertiga dari pasar jaringan 5G yang dihadirkan pihak swasta pada kurun 2020–2025, jika diukur dari tingkat belanja dalam dolar AS, akan datang dari sektor-sektor yang ditengarai akan menjadi pengadopsi pertama. Seperti sektor pelabuhan, bandara, dan pusat-pusat logistik lainnya.
Dalam survei yang dilakukan oleh Ciena, 31% responden dari kalangan perusahaan di Singapura, Indonesia, Filipina, dan Jepang sepakat bahwa manfaat terbesar 5G adalah kapabilitasnya dalam mendorong terwujudnya transformasi digital serta berbagai aplikasi digital.
Ramalah ke-3
Bekerja dari rumah berubah menjadi makin cerdas dan aman. Keamanan akan makin dioptimalkan dan menjadi semakin sederhana. Dalam hitungan pekan, transformasi digital akan berubah, dari sekadar ujaran yang diulang-ulang terus, menjadi sebuah kebutuhan untuk terus 'beradaptasi agar mampu tetap bertahan'.
Solusi kerja jarak jauh makin gencar diterapkan oleh perusahaan-perusahaan di masa pembatasan sosial ini. Sayangnya, banyak dari solusi ini mengandalkan teknologi lama seperti koneksi VPN yang tidak stabil, alat token fisik, dan gembok digital yang berbasis pada teknologi yang memang tidak dirancang mampu mendukung konektivitas secara simultan.
Beberapa di antaranya bahkan hanya menjadi solusi sementara. Bahkan dianggap terlalu kompleks bagi sejumlah karyawan yang tidak paham akan dampak yang diakibatkannya terhadap keamanan siber.
Sejauh mana kesiapan menyambut kehadiran 5G? Sektor swasta akan mengambil alih peran sektor publik sebagai garda depan dalam melawan pandemik COVID-19.
Jaringan 5G mulai diperkenalkan di kawasan ini. IPhone 12 diperkirakan untuk pertama kalinya akan menjadi perangkat berkemampuan 5G yang akan banyak diadopsi. Hal tersebut pastinya akan mengakselerasi peluncuran jaringan secara besar-besaran di banyak negara.
Sebab industri telekomunikasi akan berupaya untuk menggelar berbagai layanan baru untuk pelanggan dan pemerintah akan memanfaatkan peluang-peluang digital untuk pemulihan ekonomi pada tahun 2021. Tetapi masih perlu waktu sebelum pengguna dapat benar-benar merasakan manfaat dari peningkatan kecepatan secara eksponensial dan latensi rendah yang dijanjikan oleh 5G.
Sementara itu, pengadopsian jaringan 5G dari swasta oleh perusahaan mengalami peningkatan pesat. Deloitte memprediksi sepertiga dari pasar jaringan 5G yang dihadirkan pihak swasta pada kurun 2020–2025, jika diukur dari tingkat belanja dalam dolar AS, akan datang dari sektor-sektor yang ditengarai akan menjadi pengadopsi pertama. Seperti sektor pelabuhan, bandara, dan pusat-pusat logistik lainnya.
Dalam survei yang dilakukan oleh Ciena, 31% responden dari kalangan perusahaan di Singapura, Indonesia, Filipina, dan Jepang sepakat bahwa manfaat terbesar 5G adalah kapabilitasnya dalam mendorong terwujudnya transformasi digital serta berbagai aplikasi digital.
Ramalah ke-3
Bekerja dari rumah berubah menjadi makin cerdas dan aman. Keamanan akan makin dioptimalkan dan menjadi semakin sederhana. Dalam hitungan pekan, transformasi digital akan berubah, dari sekadar ujaran yang diulang-ulang terus, menjadi sebuah kebutuhan untuk terus 'beradaptasi agar mampu tetap bertahan'.
Solusi kerja jarak jauh makin gencar diterapkan oleh perusahaan-perusahaan di masa pembatasan sosial ini. Sayangnya, banyak dari solusi ini mengandalkan teknologi lama seperti koneksi VPN yang tidak stabil, alat token fisik, dan gembok digital yang berbasis pada teknologi yang memang tidak dirancang mampu mendukung konektivitas secara simultan.
Beberapa di antaranya bahkan hanya menjadi solusi sementara. Bahkan dianggap terlalu kompleks bagi sejumlah karyawan yang tidak paham akan dampak yang diakibatkannya terhadap keamanan siber.
tulis komentar anda