Palo Alto Networks Bicara Keamanan Siber 2021, Ini Empat Ramalannya

Senin, 07 Desember 2020 - 02:12 WIB
Tetapi jika ada satu saja pembelajaran yang dapat dipetik dari tahun 2020, maka kerja jarak jauh dalam skala seluas perusahaan memungkinkan untuk diterapkan. Tahun 2021 menjadi tahun di mana semua fokus akan tertuju pada manusia itu sendiri. Tahun yang menawarkan beragam peluang baru bagi bisnis agar terus bertumbuh dan mendukung karyawan menuntaskan tugas-tugas dalam keseharian.

Komputasi cloud juga diprediksi akan makin jelas terasa manfaatnya. Seiring meningkatnya adopsi tools berbasis cloud, kebutuhan akan perangkat-perangkat yang mahal dengan daya komputasi yang lebih besar pun makin berkurang. Keberadaan dekstop tervirtualisasi menjadi solusi yang makin populer.

Perusahaan-perusahaan dapat menyediakan perangkat-perangkat yang terkoneksi dan lebih simpel yang hanya memungkinkan karyawan dapat mengakses program dan sumber daya yang mereka butuhkan secara daring. Laku menerima penugasan atau pekerjaan secara langsung, sehingga aset vital perusahaan akan terproteksi.

Mendesain ulang secara total cara karyawan terhubung dapat memangkas komplikasi keamanan siber yang terkait dengan kebijakan Bring Your Own Computer (BYOC) yang sekarang telah menjadi kelaziman, sembari meningkatkan efisiensi dan efektivitas segmentasi jaringan. Keamanan nantinya perlu dihantarkan melalui edge, yang akan menjadikan solusi seperti secure access service edge (SASE) menjadi norma keamanan siber baru berkat fleksibilitas, kesederhanaan dan visibilitasnya.

Ramalan ke-4

Belum saatnya memikirkan strategi yang muluk-muluk, karena tim teknologi informasi (TI) sendiri justru perlu meninjau kembali ke bagian-bagian yang mendasar dalam bangunan keamanan mereka. Terjadinya perpindahan ke cloud secara besar-besaran, bukan lagi ditujukan sekadar untuk mendukung tugas-tugas mendasar, seperti email.

Makin banyak kegiatan yang divirtualisasikan pada tahun 2021. Hal ini mendorong perusahaan untuk meninjau kembali sistem keamanan di lingkungan cloud yang tengah mereka gunakan.

Meskipun kontrol keamanan jaringan tetap menjadi komponen penting dalam mendukung keamanan cloud, perusahaan perlu memperkuatnya dengan lapis tambahan. Terutama di lingkup pengelolaan identitas dan manajemen akses (IAM) seiring meningkatnya skalabilitas pada penggunaan cloud di perusahaan.

Tahun ini, para peneliti Palo Alto Networks Unit 42 mengamati bahwa satu kesalahan konfigurasi IAM dapat memungkinkan penyerang menyusup hingga ke seluruh lingkungan cloud dan menembus hampir ke semua kontrol keamanan.

Kesalahan dalam konfigurasi identitas ini ditemukan di banyak akun cloud, yang menunjukkan adanya risiko keamanan yang tidak kecil bagi organisasi. Bahkan berpotensi mempengaruhi seluruh lingkungan dalam waktu singkat. (Baca juga: Tottenham Cukur Arsenal, Harry Kane Cetak Rekor Baru )
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More