Kaspersky Sebut Anak Muda Enggan Kembali Bekerja dari Kantor
Sabtu, 21 November 2020 - 22:02 WIB

Ilustrasi Bekerja dari rumah. FOTO/ Ist
JAKARTA - Kaspersky melakukan penelitian global terhadap 8.000 pekerja UKM di berbagai industri. Penelitan ini mengungkap bahwa hampir tiga perempat karyawan atau sekitar 74 persen enggan kembali ke cara kerja sebelum pandemi COVID-19. Baca Juga: Mewaspadai Cita Rasa Dunia: Indah tapi Beracun)
Alih-alih kembali bekerja seperti biasa, para pekerja di seluruh dunia kini dapat membentuk cara kerja sesuai keinginan mereka, baik itu menghabiskan lebih banyak waktu dengan orang yang dicintai (47%), menghemat uang (41%), atau bekerja dari jarak jauh (32%). BACA JUGA - Hebat! Tanpa Diperiksa LAPAN Tahu Detail Meteor yang Jatuh di Medan
Bahkan, hampir dua dari lima karyawan (39%) ingin meninggalkan sistem bekerja 9 to 5 dan angka ini bahkan lebih besar untuk mereka yang berusia 25-34 tahun (44%).
Hal ini mengindikasikan bahwa tren sedang berkembang, dan sekitar sepertiga (32%) ingin mengakhiri sistem bekerja lima hari dalam seminggu.
"Jelas pandemi ini telah mempercepat transformasi digital dan sekaligus memadukan kehidupan kerja dan pribadi kita," ujar Alexander Moiseev, Chief Business Officer Kaspersky dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/11/2020).
Alih-alih kembali bekerja seperti biasa, para pekerja di seluruh dunia kini dapat membentuk cara kerja sesuai keinginan mereka, baik itu menghabiskan lebih banyak waktu dengan orang yang dicintai (47%), menghemat uang (41%), atau bekerja dari jarak jauh (32%). BACA JUGA - Hebat! Tanpa Diperiksa LAPAN Tahu Detail Meteor yang Jatuh di Medan
Bahkan, hampir dua dari lima karyawan (39%) ingin meninggalkan sistem bekerja 9 to 5 dan angka ini bahkan lebih besar untuk mereka yang berusia 25-34 tahun (44%).
Hal ini mengindikasikan bahwa tren sedang berkembang, dan sekitar sepertiga (32%) ingin mengakhiri sistem bekerja lima hari dalam seminggu.
"Jelas pandemi ini telah mempercepat transformasi digital dan sekaligus memadukan kehidupan kerja dan pribadi kita," ujar Alexander Moiseev, Chief Business Officer Kaspersky dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/11/2020).
Lihat Juga :