40 Juta Orang Asia Tenggara Gunakan Internet Pertama Kali Saat Pandemi

Jum'at, 13 November 2020 - 23:09 WIB
"Ini merupakan kemajuan yang menggembirakan, mengingat kesenjangan digital perkotaan-pedesaan adalah salah satu tantangan utama yang disoroti selama beberapa tahun terakhir," ujar Stephanie Davis Vice President Google Southeast Asia dilansir dari blog resmi Google, Jumat (13/11/2020).

Sektor e-commerce mencatat pertumbuhan paling cepat selama masa pandemi ini. Laporan tersebut menyebut bahwa transaksi e-commerce mencapai USD 62 miliar di tahun ini, dan diprediksi mencapai USD 172 miliar pada 2025.

Layanan finansial digital juga makin penting di wilayah Asia Tenggara, mengingat transaksi tunai berkurang dari 48 persen saat sebelum pandemi dan kini menjadi 37 persen usai pandemi.

Oleh sebab itu, laporan mencatat nilai transaksi tahunan pembayaran digital di seluruh Asia Tenggara akan mencapai USD 1.2 triliun pada 2025. Di sisi lain, pertumbuhan layanan edutech dan health-tech juga meningkat pesat.

Pada puncak pandemi, aplikasi layanan kesehatan digunakan empat kali lebih banyak daripada sebelum pandemi dan pemasangan aplikasi teknologi pendidikan meningkat tiga kali lipat.

COVID-19 telah mengubah kehidupan sehari-hari orang Asia Tenggara secara mendasar. Adopsi digital yang diproyeksikan akan terjadi selama beberapa tahun semakin cepat.

Dan dengan banyaknya populasi anak muda yang beragam, serta sejumlah perusahaan rintisan atau startup berbakat, Asia Tenggara disebut dapat membantu membentuk masa depan teknologi di Asia-Pasifik dan sekitarnya.

"Seperti di tempat lain di dunia, Asia Tenggara menghadapi tantangan yang signifikan dalam membangun kembali dari pandemi — tetapi ada peluang besar jika kita dapat membantu kawasan ini mewujudkan potensinya," tutur Davis.
(wbs)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More