Krisis Akibat Pandemi, McLaren Jual Kantor Pusat
Kamis, 17 September 2020 - 15:15 WIB
KRISIS akibat pandemi Covid-19 ternyata juga berdampak pada perusahaan automotif raksasa asal Inggris, McLaren. Baru-baru ini Autoblog menyebutkan, McLaren tengah berupaya menjual kantor pusat mereka yang berada di Woking, Inggris.
McLaren meminta perusahaan penjual properti asal Kanada untuk membantu menjual kantor pusat yang berdiri di lahan seluas 34.500 m2 itu seharga USD256 juta atau setara Rp3,77 triliun. (Baca: Sifat Malu Adalah Kunci dari Semua Kebaikan)
Dengan uang sebesar itu, pemilik baru kantor pusat McLaren akan memiliki semua fasilitas yang ada di dalamnya, seperti McLaren Technology Center, McLaren Production Center, dan McLaren Thought Leadership Center. Selain gedung-gedung, pemilik baru juga akan mendapatkan danau buatan, area parkir, dan hutan mini yang ada di sekitaran kantor pusat McLaren.
Meski begitu, ternyata McLaren punya persyaratan khusus mengenai penjualan itu. Dalam salah satu klausulnya disebutkan bahwa pemilik baru kantor pusat McLaren harus menyewakan kantor pusat itu kepada McLaren. (Baca juga: Cara Sederhana untuk Cegah Kanker Payudara)
Jadi nantinya McLaren tidak akan pindah dari kantor itu. Statusnya hanya berubah dari pemilik menjadi penyewa. Jadi mereka tetap akan mengeluarkan sejumlah uang agar tetap berkantor di Woking. Cara penjualan seperti ini sebenarnya tidak aneh, mengingat beberapa perusahaan automotif lain pernah melakukannya.
Contohnya PSA Peuegoet-Citroen yang menjual kantor pusat bersejarah mereka di Avenue de La Grande Armee, Prancis, pada 2012. Waktu itu kantor pusat mobil buatan Prancis itu terjual seharga USD327 juta dan PSA Peugeot-Citroen berubah statusnya dari pemilik menjadi penyewa.
Hal yang sama juga pernah dilakukan perusahaan mobil asal Inggris, MG, yang menjual kantor pusat mereka di Longbride, Inggris, pada 2004. Dalam penjualan itu, MG diperbolehkan menyewa kantor itu hingga 35 tahun ke depan setelah kantor resmi dijual. (Lihat videonya: Marion Jola Bikin Heboh karena Bra, Gisella Menyesal Bercerai)
McLaren memang tengah berada pada kondisi krisis yang cukup berat. Pada Mei lalu mereka mem-PHK sekitar 1.200 karyawan. Penjualan juga menurun drastis, di mana pada Februari dan Mei mereka hanya berhasil menjual 307 unit mobil. Kondisi itu kontras dengan periode yang sama tahun lalu, di mana mereka berhasil menjual 953 unit mobil. (Wahyu Sibarani)
McLaren meminta perusahaan penjual properti asal Kanada untuk membantu menjual kantor pusat yang berdiri di lahan seluas 34.500 m2 itu seharga USD256 juta atau setara Rp3,77 triliun. (Baca: Sifat Malu Adalah Kunci dari Semua Kebaikan)
Dengan uang sebesar itu, pemilik baru kantor pusat McLaren akan memiliki semua fasilitas yang ada di dalamnya, seperti McLaren Technology Center, McLaren Production Center, dan McLaren Thought Leadership Center. Selain gedung-gedung, pemilik baru juga akan mendapatkan danau buatan, area parkir, dan hutan mini yang ada di sekitaran kantor pusat McLaren.
Meski begitu, ternyata McLaren punya persyaratan khusus mengenai penjualan itu. Dalam salah satu klausulnya disebutkan bahwa pemilik baru kantor pusat McLaren harus menyewakan kantor pusat itu kepada McLaren. (Baca juga: Cara Sederhana untuk Cegah Kanker Payudara)
Jadi nantinya McLaren tidak akan pindah dari kantor itu. Statusnya hanya berubah dari pemilik menjadi penyewa. Jadi mereka tetap akan mengeluarkan sejumlah uang agar tetap berkantor di Woking. Cara penjualan seperti ini sebenarnya tidak aneh, mengingat beberapa perusahaan automotif lain pernah melakukannya.
Contohnya PSA Peuegoet-Citroen yang menjual kantor pusat bersejarah mereka di Avenue de La Grande Armee, Prancis, pada 2012. Waktu itu kantor pusat mobil buatan Prancis itu terjual seharga USD327 juta dan PSA Peugeot-Citroen berubah statusnya dari pemilik menjadi penyewa.
Hal yang sama juga pernah dilakukan perusahaan mobil asal Inggris, MG, yang menjual kantor pusat mereka di Longbride, Inggris, pada 2004. Dalam penjualan itu, MG diperbolehkan menyewa kantor itu hingga 35 tahun ke depan setelah kantor resmi dijual. (Lihat videonya: Marion Jola Bikin Heboh karena Bra, Gisella Menyesal Bercerai)
McLaren memang tengah berada pada kondisi krisis yang cukup berat. Pada Mei lalu mereka mem-PHK sekitar 1.200 karyawan. Penjualan juga menurun drastis, di mana pada Februari dan Mei mereka hanya berhasil menjual 307 unit mobil. Kondisi itu kontras dengan periode yang sama tahun lalu, di mana mereka berhasil menjual 953 unit mobil. (Wahyu Sibarani)
(ysw)
tulis komentar anda