Persulit Suku Cadang, India Usir Pabrikan Ponsel Asal China
Rabu, 09 September 2020 - 12:20 WIB
Vivo juga menyatakan pada Agustus mereka akan menginvestasikan USD1 miliar untuk meningkatkan kapasitas produksi dalam beberapa tahun ke depan. Nilai tersebut menjadikannya sebagai investasi terbesar dalam manufaktur India.
Di awal 2020, Oppo juga menyatakan akan memperluas lini produksinya di India. Bahkan menggandakan kapasitas produksinya pada akhir tahun.
"Impian India" Melayang
Untuk kedua kalinya, perusahaan smartphone China memangkas pasokannya di India. Penyebabnya, sistem bea cukai otomatis yang diterapkan Pemerintah India.
Sistem bea cukai otomatis adalah komponen utama dari rencana 'Turant Custom'. Tujuannya untuk meningkatkan efisiensi kepabeanan melalui teknologi informasi. Namun, karena implementasi awal, dalam operasi sebenarnya ada penyimpangan petugas Bea Cukai yang menyebabkan durasi sekarang adalah dari 8 hingga 10 hari.
Kondisi ini direspons Asosiasi Ponsel Cerdas dan Elektronik India (ICEA) untuk meminta semua operator dan entitas manufaktur membuka jalur hijau, tanpa mengambil rute penilaian izin pabean otomatis. "Hanya dengan cara ini, kami dapat dengan cepat mengisi kembali kapasitas dan meningkatkan kelangsungan bisnis," kata Pankaj Mohindroo, Ketua ICEA.
Anggota ICEA termasuk merek-merek seperti Xiaomi, VIVO, OPPO, Apple, Foxconn, Lava, Micromax, dan Karbonn. ICEA menjelaskan, di bawah sistem evaluasi bea cukai otomatis yang baru, barang mungkin berada di Pelabuhan A. Tetapi data file yang diunggah ke sistem bea cukai akan secara acak ditugaskan ke Evaluation Officer (AO) Pelabuhan B dengan algoritma.
Anggota ICEA menyatakan, petugas evaluasi akan bolak-balik beberapa kali dan memeriksa berbagai dokumen secara detail. "Ini telah meningkatkan waktu pengurusan bea cukai menjadi 8-12 hari, rata-rata enam sampai tujuh hari. Ini telah mengganggu seluruh rencana mereka," kata Mohindro.
Saat ini, ICEA sedang mengupayakan pengecualian untuk produk elektronik guna menghindari rute bea cukai otomatis. Sehingga akan mengurangi waktu pengurusan bea cukai.
Media melaporkan pada 5 Agustus lalu bahwa Biro Standar India (BIS) menunda persetujuan impor suku cadang ponsel pintar dan perangkat TV. Jadi perusahaan China termasuk Xiaomi dan OPPO diperkirakan akan terpengaruh.
Di awal 2020, Oppo juga menyatakan akan memperluas lini produksinya di India. Bahkan menggandakan kapasitas produksinya pada akhir tahun.
"Impian India" Melayang
Untuk kedua kalinya, perusahaan smartphone China memangkas pasokannya di India. Penyebabnya, sistem bea cukai otomatis yang diterapkan Pemerintah India.
Sistem bea cukai otomatis adalah komponen utama dari rencana 'Turant Custom'. Tujuannya untuk meningkatkan efisiensi kepabeanan melalui teknologi informasi. Namun, karena implementasi awal, dalam operasi sebenarnya ada penyimpangan petugas Bea Cukai yang menyebabkan durasi sekarang adalah dari 8 hingga 10 hari.
Kondisi ini direspons Asosiasi Ponsel Cerdas dan Elektronik India (ICEA) untuk meminta semua operator dan entitas manufaktur membuka jalur hijau, tanpa mengambil rute penilaian izin pabean otomatis. "Hanya dengan cara ini, kami dapat dengan cepat mengisi kembali kapasitas dan meningkatkan kelangsungan bisnis," kata Pankaj Mohindroo, Ketua ICEA.
Anggota ICEA termasuk merek-merek seperti Xiaomi, VIVO, OPPO, Apple, Foxconn, Lava, Micromax, dan Karbonn. ICEA menjelaskan, di bawah sistem evaluasi bea cukai otomatis yang baru, barang mungkin berada di Pelabuhan A. Tetapi data file yang diunggah ke sistem bea cukai akan secara acak ditugaskan ke Evaluation Officer (AO) Pelabuhan B dengan algoritma.
Anggota ICEA menyatakan, petugas evaluasi akan bolak-balik beberapa kali dan memeriksa berbagai dokumen secara detail. "Ini telah meningkatkan waktu pengurusan bea cukai menjadi 8-12 hari, rata-rata enam sampai tujuh hari. Ini telah mengganggu seluruh rencana mereka," kata Mohindro.
Saat ini, ICEA sedang mengupayakan pengecualian untuk produk elektronik guna menghindari rute bea cukai otomatis. Sehingga akan mengurangi waktu pengurusan bea cukai.
Media melaporkan pada 5 Agustus lalu bahwa Biro Standar India (BIS) menunda persetujuan impor suku cadang ponsel pintar dan perangkat TV. Jadi perusahaan China termasuk Xiaomi dan OPPO diperkirakan akan terpengaruh.
tulis komentar anda