AS Tuduh China dan Iran Gunakan OpenAI dan Meta untuk Kejahatan
Senin, 24 Februari 2025 - 10:05 WIB
AS Tuduh China dan Iran pakai AI untuk Kejahatan. FOTO/ CNET
NEW YORK - Investigasi yang dilakukan Amerika Serikat menuding Iran dan China menggunakan kecerdasan buatan (AI) buatan AS untuk melakukan aktivitas jahat, dengan tujuan diam-diam memperluas pengaruh narasi propaganda mereka.
Seperti dilansir NDTV, laporan OpenAI mengungkapkan bahwa aktor ancaman dari China dan Iran telah menggunakan berbagai cara untuk memanfaatkan model AI dari seperti OpenAI dan Meta, demi menyebarkan propaganda anti-Amerika.
Dalam salah satu kasus, sebuah akun di platform AI ChatGPT menghasilkan komentar yang menyerang Cai Xia, seorang pembangkang China. Namun, artikel-artikel tersebut tidak berhasil menarik banyak perhatian dari pembaca.
Selain itu, aktor ancaman tersebut menggunakan ChatGPT untuk menghasilkan berita panjang berbahasa Spanyol yang berisi propaganda anti-Amerika.
Artikel-artikel ini kemudian diterbitkan oleh media arus utama di Amerika Latin, dengan beberapa di antaranya menggunakan nama pribadi sebagai penulis, sementara yang lain mencantumkan perusahaan China sebagai sumber.
OpenAI menekankan bahwa ini adalah pertama kalinya aktor ancaman asal Tiongkok, menggunakan model AI buatan AS untuk menyisipkan artikel panjang di media arus utama Barat, dengan sasaran audiens di Amerika Latin untuk menyebarkan propaganda anti-Amerika.
Dalam kasus lain, sekelompok akun ChatGPT memanfaatkan model OpenAI untuk menerjemahkan dan membuat komentar guna mempromosikan situs web phishing..
Seperti dilansir NDTV, laporan OpenAI mengungkapkan bahwa aktor ancaman dari China dan Iran telah menggunakan berbagai cara untuk memanfaatkan model AI dari seperti OpenAI dan Meta, demi menyebarkan propaganda anti-Amerika.
Dalam salah satu kasus, sebuah akun di platform AI ChatGPT menghasilkan komentar yang menyerang Cai Xia, seorang pembangkang China. Namun, artikel-artikel tersebut tidak berhasil menarik banyak perhatian dari pembaca.
Selain itu, aktor ancaman tersebut menggunakan ChatGPT untuk menghasilkan berita panjang berbahasa Spanyol yang berisi propaganda anti-Amerika.
Artikel-artikel ini kemudian diterbitkan oleh media arus utama di Amerika Latin, dengan beberapa di antaranya menggunakan nama pribadi sebagai penulis, sementara yang lain mencantumkan perusahaan China sebagai sumber.
OpenAI menekankan bahwa ini adalah pertama kalinya aktor ancaman asal Tiongkok, menggunakan model AI buatan AS untuk menyisipkan artikel panjang di media arus utama Barat, dengan sasaran audiens di Amerika Latin untuk menyebarkan propaganda anti-Amerika.
Dalam kasus lain, sekelompok akun ChatGPT memanfaatkan model OpenAI untuk menerjemahkan dan membuat komentar guna mempromosikan situs web phishing..
(wbs)
Lihat Juga :
tulis komentar anda