Misteri Plesiosaurus Terungkap: Monster Loch Ness dengan Kulit ala Lumba-lumba dan Sisik Keras Komodo
Rabu, 12 Februari 2025 - 07:54 WIB
Setelah 200 juta tahun, misteri Plesiosaurus akhirnya terpecahkan. Foto: ist
JERMAN - Setelah 200 juta tahun, misteri tentang plesiosaurus, reptil laut prasejarah yang hidup di lautan seluruh dunia antara 203 dan 66 juta tahun lalu, akhirnya mulai terkuak.
Studi terbaru menunjukkan bahwa makhluk ini memiliki kombinasi unik: kulit halus di beberapa bagian tubuhnya dan sisik keras di bagian lainnya.
Plesiosaurus: Ikon Prasejarah
Plesiosaurus, sering disebut-sebut sebagai kandidat kuat monster Loch Ness, memiliki empat sirip, ekor pendek, dan leher panjang.
Mereka bisa mencapai panjang hingga 12 meter. Fosil tulang dan gigi mereka telah ditemukan di berbagai negara, termasuk kerangka lengkap berusia 183 juta tahun yang ditemukan di endapan Posidonia Shale di Jerman selatan.
Analisis pada 2020 mengungkapkan bahwa serpihan kulit hewan ini juga ikut membatu – satu bagian dari ekor, dan satu lagi dari tepi belakang sirip depan kanan.
Penelitian Mendalam pada Kulit yang Membatu
Dalam studi terbaru yang dipimpin oleh Lund University, Swedia, berbagai teknik digunakan untuk meneliti lebih dekat kulit yang membatu tersebut.
Hasilnya menunjukkan bahwa kulit di bagian ekor halus dan ramping, mirip dengan kulit reptil laut prasejarah lainnya seperti ichthyosaurus. Namun, kulit di tepi sirip terdiri dari struktur segitiga kecil yang mirip dengan sisik reptil modern. Sisik ini diduga memiliki dua fungsi utama.
Studi terbaru menunjukkan bahwa makhluk ini memiliki kombinasi unik: kulit halus di beberapa bagian tubuhnya dan sisik keras di bagian lainnya.
Plesiosaurus: Ikon Prasejarah
Plesiosaurus, sering disebut-sebut sebagai kandidat kuat monster Loch Ness, memiliki empat sirip, ekor pendek, dan leher panjang. Mereka bisa mencapai panjang hingga 12 meter. Fosil tulang dan gigi mereka telah ditemukan di berbagai negara, termasuk kerangka lengkap berusia 183 juta tahun yang ditemukan di endapan Posidonia Shale di Jerman selatan.
Analisis pada 2020 mengungkapkan bahwa serpihan kulit hewan ini juga ikut membatu – satu bagian dari ekor, dan satu lagi dari tepi belakang sirip depan kanan.
Penelitian Mendalam pada Kulit yang Membatu
Dalam studi terbaru yang dipimpin oleh Lund University, Swedia, berbagai teknik digunakan untuk meneliti lebih dekat kulit yang membatu tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa kulit di bagian ekor halus dan ramping, mirip dengan kulit reptil laut prasejarah lainnya seperti ichthyosaurus. Namun, kulit di tepi sirip terdiri dari struktur segitiga kecil yang mirip dengan sisik reptil modern. Sisik ini diduga memiliki dua fungsi utama.
Lihat Juga :
tulis komentar anda