Modus Kejahatan dengan Gambar AI Teror Singapura
Jum'at, 06 Desember 2024 - 21:21 WIB
SINGAPURA - Para pelaku pemerasan teknologi palsu atau konspirasi 'deepfake' di Singapura kemungkinan besar mencoba menggoyahkan masyarakat di Singapura yang termotivasi untuk mendapatkan uang, menurut para ahli.
Seperti dilansir dari Daily Start, Ditambahkan bahwa pemilihan umum semakin dekat, para penjahat dunia maya ini mungkin menargetkan serangan mereka terhadap politisi.
Para ahli juga memperingatkan bahwa taktik serupa yang didorong oleh Kecerdasan Buatan (AI) dapat digunakan oleh pelaku untuk tujuan intimidasi.
Baru-baru ini, Kementerian Informasi dan Pembangunan Digital (MDDI) mengungkapkan bahwa lebih dari 100 pejabat publik dari lebih dari 30 lembaga pemerintah, termasuk menteri Kabinet, telah menerima email pemerasan.
Isi email tersebut berisi gambar yang mencocokkan foto wajah korban dengan tangkapan layar pornografi yang memperlihatkan kemesraan mereka.
MDDI dalam keterangannya juga menyebutkan bahwa anggota Dewan Legislatif Hong Kong juga menerima email yang sama pada awal pekan ini.
“Singapura dan Hong Kong adalah dua pulau kecil yang harmonis dan masyarakatnya saling percaya.
“Penjahat mungkin ingin memanfaatkan kepercayaan ini untuk memeras uang,” kata Associate Professor Hannah Yee-Fen Lim, pakar hukum dan ilmu komputer dari Nanyang Technological University (NTU).
Seperti dilansir dari Daily Start, Ditambahkan bahwa pemilihan umum semakin dekat, para penjahat dunia maya ini mungkin menargetkan serangan mereka terhadap politisi.
Para ahli juga memperingatkan bahwa taktik serupa yang didorong oleh Kecerdasan Buatan (AI) dapat digunakan oleh pelaku untuk tujuan intimidasi.
Baru-baru ini, Kementerian Informasi dan Pembangunan Digital (MDDI) mengungkapkan bahwa lebih dari 100 pejabat publik dari lebih dari 30 lembaga pemerintah, termasuk menteri Kabinet, telah menerima email pemerasan.
Isi email tersebut berisi gambar yang mencocokkan foto wajah korban dengan tangkapan layar pornografi yang memperlihatkan kemesraan mereka.
MDDI dalam keterangannya juga menyebutkan bahwa anggota Dewan Legislatif Hong Kong juga menerima email yang sama pada awal pekan ini.
“Singapura dan Hong Kong adalah dua pulau kecil yang harmonis dan masyarakatnya saling percaya.
“Penjahat mungkin ingin memanfaatkan kepercayaan ini untuk memeras uang,” kata Associate Professor Hannah Yee-Fen Lim, pakar hukum dan ilmu komputer dari Nanyang Technological University (NTU).
Lihat Juga :
tulis komentar anda