Indonesia Pengguna TikTok Terbesar Dunia, Kalahkan Amerika dan Brasil!
Sabtu, 05 Oktober 2024 - 11:00 WIB
• Pengaruh influencer dan komunitas: Banyak influencer dan komunitas di Indonesia yang aktif di TikTok, menarik lebih banyak pengguna untuk bergabung dan berinteraksi di platform ini.
• Kekhawatiran keamanan data: Pemerintah AS mengkhawatirkan keamanan data pengguna TikTok yang dikumpulkan oleh ByteDance, perusahaan induk TikTok yang berbasis di China. Hal ini menimbulkan tekanan politik dan ancaman pelarangan TikTok di AS.
• Persaingan dengan platform lain: Platform media sosial lain seperti Instagram dan YouTube telah meluncurkan fitur video pendek mereka sendiri (Reels dan Shorts) untuk menyaingi TikTok.
• Perubahan algoritma: TikTok terus memperbarui algoritmanya, yang kadang-kadang dapat mempengaruhi jangkauan dan visibilitas konten kreator, mengurangi minat beberapa pengguna.
TikTok sendiri dimiliki ByteDance, perusahaan teknologi China yang juga mengelola aplikasi video pendek Douyin (versi TikTok untuk pasar China), platform video Xigua, dan aplikasi berita Toutiao.
Meskipun produk-produk yang ditujukan untuk pasar domestik China memiliki berbagai metode monetisasi seperti acara belanja live streaming yang diselenggarakan oleh influencer terkenal, sumber pendapatan utama TikTok berasal dari iklan online. Pada 2022, TikTok diperkirakan menghasilkan sekitar USD4 miliar (Rp62,8 triliun) di seluruh dunia melaluiiklanonline.
Mengapa Pengguna TikTok di Amerika Turun?
Sementara Indonesia mengalami peningkatan pengguna TikTok, Amerika Serikat justru mengalami penurunan. Beberapa faktor yang mempengaruhi hal ini antara lain:• Kekhawatiran keamanan data: Pemerintah AS mengkhawatirkan keamanan data pengguna TikTok yang dikumpulkan oleh ByteDance, perusahaan induk TikTok yang berbasis di China. Hal ini menimbulkan tekanan politik dan ancaman pelarangan TikTok di AS.
• Persaingan dengan platform lain: Platform media sosial lain seperti Instagram dan YouTube telah meluncurkan fitur video pendek mereka sendiri (Reels dan Shorts) untuk menyaingi TikTok.
• Perubahan algoritma: TikTok terus memperbarui algoritmanya, yang kadang-kadang dapat mempengaruhi jangkauan dan visibilitas konten kreator, mengurangi minat beberapa pengguna.
Tren Video Pendek Global
Popularitas TikTok telah memicu tren video pendek di berbagai platform media sosial. YouTube Shorts dan Instagram Reels adalah contoh bagaimana platform-platform besar beradaptasi dengan tren ini untuk mempertahankan pengguna dan menarik pengguna baru.TikTok sendiri dimiliki ByteDance, perusahaan teknologi China yang juga mengelola aplikasi video pendek Douyin (versi TikTok untuk pasar China), platform video Xigua, dan aplikasi berita Toutiao.
Meskipun produk-produk yang ditujukan untuk pasar domestik China memiliki berbagai metode monetisasi seperti acara belanja live streaming yang diselenggarakan oleh influencer terkenal, sumber pendapatan utama TikTok berasal dari iklan online. Pada 2022, TikTok diperkirakan menghasilkan sekitar USD4 miliar (Rp62,8 triliun) di seluruh dunia melaluiiklanonline.
(dan)
tulis komentar anda