Mengenal Walkie-Talkie Icom V82 Hizbullah yang Diledakkan Israel

Jum'at, 20 September 2024 - 07:09 WIB
Walkie-talkie Icom V82 memiliki baterai cukup besar untuk menampung bahan peledak. Foto/Albawaba
JAKARTA - Perangkat nirkabel pager dan Walkie-Talkie Icom V82 mendadak jadi perbincangan imbas serangan Israel terhadap militan Hizbullah di Lebanon.

Dalam serangan pada Selasa dan Rabu kemarin, 32 orang tewas dan lebih dari 3.000 lainnya terluka. Setelah pager, ribuan Walkie-Talkie Icom V82 di berbagai wilayah Lebanon meledak secara massal.

Dua perangkat elektronik di atas masih dipakai oleh militan Hizbullah lantaran relatif susah diretas. Namun, kelicikan Israel mengubah perangkat komunikasi ini menjadi senjata pemusnah massal.



Albawaba melansir, Jumat (20/9/2024) perangkat nirkabel Icom adalah alat komunikasi yang menggunakan teknologi berbeda untuk komunikasi radio. Perangkat-perangkat ini bervariasi untuk memenuhi kebutuhan berbeda, termasuk komunikasi maritim, komunikasi darurat, dan komunikasi seluler. Pager dan walkie-talkie dianggap lebih aman untuk komunikasi daripada ponsel.



Icom adalah produsen global peralatan komunikasi canggih, termasuk sistem radio dua arah, elektronik penerbangan, sistem navigasi maritim, dan jaringan berbasis IP.

Didirikan di Osaka, Jepang pada tahun 1954, perusahaan ini awalnya merupakan importir peralatan elektronik buatan Amerika sebelum beralih ke manufaktur. Produk pertamanya adalah osilator kristal untuk radio. Garis produk diperluas untuk mencakup radio maritim dan penerbangan, radio seluler darat untuk keselamatan publik, dan industri komersial.

Masih belum jelas bagaimana Israel meretas ribuan unit perangkat ini. Yang jelas, walkie-talkie Icom V82 memiliki baterai yang cukup besar untuk menampung sejumlah besar bahan peledak.

Icom menyatakan kepada AP bahwa walkie-talkie yang disabotase bukanlah produk mereka. Sebab model ini telah dihentikan produksinya sejak lama, dan radio genggam di Lebanon kemungkinan besar adalah tiruan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More