Dampak Israel Spoofing GPS, Semua Aplikasi Kacau

Senin, 23 September 2024 - 07:47 WIB
loading...
Dampak Israel Spoofing...
Sejak dimulainya perang Gaza, Israel telah menggunakan taktik spoofing GPS. Foto/ABC.net
A A A
JAKARTA - Israel menggunakan strategi spoofing GPS untuk mengganggu rudal musuh. Namun, cara ini berdampak terhadap semua aplikasi.

Spoofing atau mengganti alamat IP atau identitas perangkat seakan-akan dari sumber yang sah untuk mengecoh serta menyebarkan malware menjadi pilihan strategi Israel. Tentu saja hal inimengganggu kehidupan sipil, penerbangan di Lebanon dan Timur Tengah.

Pager dan walkie-talkie yang beberapa waktu dipasang sebagai jebakan bom bukanlah satu-satunya cara Israel menyerang komunikasi Hizbullah.

Salah satu taktik Israel lainnya, meskipun kurang mematikan, telah menyebabkan kekacauan bagi populasi Lebanon yang lebih luas, serta kebingungan bagi orang-orang di dalam perbatasannya sendiri.

Sejak dimulainya perang Gaza, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menggunakan taktik spoofing GPS, yang dirancang untuk membodohi rudal dan roket musuh yang bergantung pada teknologi sistem penentuan posisi global untuk mengarahkan ke target mereka.



Meskipun sukses mengalihkan beberapa serangan udara, hal itu juga telah membingungkan orang-orang sehari-hari. Hal ini membuat teknologi peta modern pada perangkat pintar tidak tersedia dan mengganggu infrastruktur sipil penting, pesawat komersial, bahkan aplikasi kencan dan pengiriman makanan. Situasi ini bahkan telah membuat beberapa orang Israel kembali ke peta kertas tradisional sebagai solusi analog untuk gangguan digital.

GPS menjadi salah satu perkembangan digital paling signifikan yang pernah dilihat dunia dalam beberapa dekade terakhir. Hal ini telah membuat navigasi menggunakan smartphone menjadi mudah dan merupakan alasan utama mengapa penemuan era digital seperti kencan online, rideshare, dan aplikasi pengiriman menjadi umum di seluruh dunia.

Tetapi jika mencoba menggunakannya di ponsel saat berada di sebagian besar area Timur Tengah saat ini, kemungkinan tak mudah.

Di Haifa, kota terbesar ketiga Israel, misalnya, di Koloni Jerman atau di sekutar taman-taman Gunung Carmel — aplikasi GPS ponsel akan memberi tahu pengguna bahwa posisi sebenarnya berada 100 kilometer jauhnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1429 seconds (0.1#10.140)