Mengenal Pager, Alat Komunikasi yang Dipakai Israel Membunuh Militan Hizbullah

Rabu, 18 September 2024 - 07:22 WIB
loading...
Mengenal Pager, Alat...
Ledakan berskala besar terhadap pager milik pejuang Hizbullah terjadi di berbagai wilayah di Lebanon. Foto/JPost
A A A
JAKARTA - Sembilan orang dilaporkan meninggal dunia dan 2.750 lainnya luka-luka pada Selasa, 17 September, akibat ledakan pager di berbagai lokasi di Lebanon. Selama sekitar setengah jam, terjadi beberapa ledakan pager milik anggota Hizbullah , diduga akibat serangan Israel .

Pager atau radio panggil adalah alat komunikasi yang populer pada era 90-an yang dipakai untuk mengirim dan menerima pesan pendek. Nama lain dari alat ini adalah beeper karena suara khasnya. Para pejuang Hizbullah selama ini menggunakan pager sebagai sarana komunikasi berteknologi rendah untuk menghindari pelacakan lokasi oleh Israel.

Dilansir dari Bakti Kominfo, Kamis (18/9/2024) pager memiliki bentuk persegi panjang dan berukuran kecil sehingga bisa ditenteng ke mana saja. Selain itu terdapat layar minimalis yang berfungsi menampilkan pesan. Cara kerja dari pager berdasarkan prinsip kode sinyal radio pada frekuensi tertentu yang ditransmisikan melalui suatu provider.

Generasi TikTok, Instagram, dan WhatsApp tentu tidak begitu mengenal perangkat ini. Pager memungkinkan siapa saja menerima pesan bahkan dari daerah terpencil. Serangan siber yang melukai para pejuang ini mengungkap fakta bahwa perangkat, yang dianggap banyak orang telah punah, masih digunakan oleh Hizbullah.



Pager awalnya ditemukan di Amerika Serikat pada tahun 1920-an. Al Gross, pengusaha yang juga menemukan radio kecil pertama, mengembangkan beeper pada tahun 1940-an. Awalnya, digunakan dalam sistem keamanan dan publik di AS, terutama di rumah sakit dan unit darurat. Pada tahun 1950-an, Federal Communications Commission (FCC) menyetujui beeper untuk digunakan secara komersial secara luas, menandai awal penggunaannya sebagai solusi komunikasi pribadi.

Essanews melansir, di Israel, pager menjadi sangat populer dari tahun 1970-an hingga awal 1990-an. Perangkat ini umumnya digunakan oleh para profesional yang perlu tersedia setiap saat, seperti dokter, pekerja keamanan, dan pengusaha. Bagi mereka, beeper adalah cara yang efisien untuk tetap berhubungan di luar kantor tanpa perlu telepon rumah. Pengguna akan menerima pesan suara atau teks singkat, biasanya meminta mereka untuk melakukan panggilan ke nomor tertentu.

Beeper bekerja dengan mentransmisikan gelombang radio pada frekuensi yang ditetapkan untuk setiap perangkat. Ketika pesan diterima, perangkat mengeluarkan bunyi bip, mendorong pengguna untuk mengembalikan panggilan. Seiring kemajuan teknologi, perangkat menjadi lebih kecil, dan pesan singkat baik berupa angka atau beberapa kata dapat muncul di layar kecil pager.


Cara kerja pager


Ketika seseorang ingin mengirim pesan ke pengguna pager, mereka akan menghubungi pusat beeper dan memberikan pesan ke operator. Pesan tersebut kemudian akan dikirim melalui frekuensi radio yang unik untuk perangkat pengguna. Setelah menerima pesan, pager akan mengeluarkan bunyi bip keras atau bergetar.

Pesan tersebut biasanya termasuk nomor telepon yang harus dihubungi pengguna, dan kadang-kadang pesan yang lebih pendek. Pengguna harus mencari telepon umum atau telepon rumah untuk melakukan panggilan. Meskipun perangkat tidak memungkinkan komunikasi dua arah, cukup untuk menyampaikan pesan mendesak dengan relatif segera pada saat itu.

Penurunan penggunaan pager


Pada tahun 1990-an, seiring dengan semakin luasnya ketersediaan ponsel, penggunaan pager dengan cepat menurun. Ponsel menawarkan opsi komunikasi yang lebih luas, dengan kemampuan melakukan panggilan dari mana saja, mengirim pesan teks, dan menawarkan layanan tambahan. Seiring dengan semakin mudahnya akses ponsel, pager kehilangan tempatnya sebagai alat komunikasi utama bagi para profesional dan institusi.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Spesifikasi Bom MK-84,...
Spesifikasi Bom MK-84, Bom Seberat 1 ton yang Dikirim Trump untuk Israel
Kolaborasi Pemerintah...
Kolaborasi Pemerintah dan Swasta Adalah Kunci Perkuat Ketahanan Siber
Drone Gaza Dikenalkan,...
Drone Gaza Dikenalkan, Iran Pamerkan Kecanggihannya
Google Diyakini Jadi...
Google Diyakini Jadi Alat yang Membantu Israel untuk Musnahkan Palestina
Waduh! Harley-Davidson...
Waduh! Harley-Davidson Kena Hack, Data 66 Ribu Pelanggan Melayang!
Heboh, Hacker China...
Heboh, Hacker China Berhasil Curi Data dan Sadap Jutaan Warga Amerika!
Hacker Jahil Berulah,...
Hacker Jahil Berulah, Maskapai Japan Airlines Jadi Korban: Sistem Lumpuh, Penerbangan Ditunda
Waspada! 467.000 File...
Waspada! 467.000 File Berbahaya Menyerang Setiap Hari di 2024!
Waspada! Spyware Pegasus...
Waspada! Spyware Pegasus Buatan Israel Menyebar Luas, Data Anda Terancam!
Rekomendasi
Gempa Bumi M5,3 Guncang...
Gempa Bumi M5,3 Guncang Maluku Malam Ini
Naik 14%, BSI Siapkan...
Naik 14%, BSI Siapkan Uang Tunai Rp42,88 Triliun Menjelang Idulfitri 1446 H
Pelaku Pembakaran 3...
Pelaku Pembakaran 3 Gerbong Kereta Api di Stasiun Tugu DIY Ditangkap
Berita Terkini
Terjadi di Zaman Nabi,...
Terjadi di Zaman Nabi, Fenomena Alam Ini Jadikan Organ Tubuh seperti Kaca
3 jam yang lalu
Pantai di Iran Tiba-tiba...
Pantai di Iran Tiba-tiba Berubah Warna Menjadi Merah Darah
7 jam yang lalu
Indonesia Hapus 1,3...
Indonesia Hapus 1,3 Juta Konten Berbahaya Terkait Pornografi dan Judi Online
9 jam yang lalu
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
11 jam yang lalu
Cara Mengatasi Bootloop...
Cara Mengatasi Bootloop di HP Oppo yang Langsung Tokcer
15 jam yang lalu
4 Cara Menghapus Aplikasi...
4 Cara Menghapus Aplikasi Bawaan Realme Anti Ribet
16 jam yang lalu
Infografis
Militer Israel Akui...
Militer Israel Akui Gagal Hadapi Operasi Badai al-Aqsa 7 Oktober
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved