Hati-hati! AI Dokter Palsu Mencari Mangsa di Media Sosial
Minggu, 15 September 2024 - 14:41 WIB
Pakar AI, Henry Ajder mengatakan, peniruan identitas dokter palsu benar-benar terjadi tahun ini.
Video AI yang terlibat biasanya menyasar penonton berusia lanjut dengan memalsukan identitas dokter yang sering tampil di televisi, ujarnya.
Seorang dokter di Perancis, Michel Cymes, yang sering tampil di televisi nasional, mengatakan kepada AFP pada bulan Mei bahwa dia mengambil tindakan hukum terhadap pemilik Facebook Meta atas penipuan yang menggunakan gambarnya.
Sementara itu, seorang praktisi medis di Inggris, Hilary Jones juga menyewa detektif swasta untuk melacak dokter palsu yang mirip dengannya.
Dalam salah satu video, Jones digambarkan menjual obat darah tinggi palsu dan zat lengket yang mengandung ganja.
“Meskipun video ini telah dihapus, keesokan harinya video tersebut muncul dengan nama yang berbeda,” kata Jones kepada BMJ.
Akademisi dan pakar AI asal Prancis, Frederic Jurie mengatakan, kemajuan teknologi AI terkini membuat kualitas gambar, audio, dan video palsu terlihat lebih meyakinkan.
“Saat ini, kami memiliki akses ke puluhan miliar gambar dan kami dapat membangun algoritma yang dapat memodelkan semua (manusia). Inilah yang kami sebut dengan teknologi AI generatif,” ujarnya.
Kemunculan peneliti kontroversial Prancis, Didier Raoul yang sebelumnya dituduh menyebarkan informasi menyesatkan tentang obat Covid-19 juga digunakan dalam beberapa video palsu.
Seorang promotor kesehatan Australia, Barbara O'Neill digambarkan secara keliru menjual pil yang diklaim mampu membersihkan pembuluh darah dalam klip video yang diposting di platform TikTok.
Video AI yang terlibat biasanya menyasar penonton berusia lanjut dengan memalsukan identitas dokter yang sering tampil di televisi, ujarnya.
Seorang dokter di Perancis, Michel Cymes, yang sering tampil di televisi nasional, mengatakan kepada AFP pada bulan Mei bahwa dia mengambil tindakan hukum terhadap pemilik Facebook Meta atas penipuan yang menggunakan gambarnya.
Sementara itu, seorang praktisi medis di Inggris, Hilary Jones juga menyewa detektif swasta untuk melacak dokter palsu yang mirip dengannya.
Dalam salah satu video, Jones digambarkan menjual obat darah tinggi palsu dan zat lengket yang mengandung ganja.
“Meskipun video ini telah dihapus, keesokan harinya video tersebut muncul dengan nama yang berbeda,” kata Jones kepada BMJ.
Akademisi dan pakar AI asal Prancis, Frederic Jurie mengatakan, kemajuan teknologi AI terkini membuat kualitas gambar, audio, dan video palsu terlihat lebih meyakinkan.
“Saat ini, kami memiliki akses ke puluhan miliar gambar dan kami dapat membangun algoritma yang dapat memodelkan semua (manusia). Inilah yang kami sebut dengan teknologi AI generatif,” ujarnya.
Kemunculan peneliti kontroversial Prancis, Didier Raoul yang sebelumnya dituduh menyebarkan informasi menyesatkan tentang obat Covid-19 juga digunakan dalam beberapa video palsu.
Seorang promotor kesehatan Australia, Barbara O'Neill digambarkan secara keliru menjual pil yang diklaim mampu membersihkan pembuluh darah dalam klip video yang diposting di platform TikTok.
tulis komentar anda