TikTok Bikin Gerah Israel, Ini Penyebabnya

Rabu, 21 Agustus 2024 - 11:15 WIB


Laporan N12 mengklaim contoh yang mereka sajikan menunjukkan gambaran yang berbeda dari apa yang diklaim oleh platform media sosial - yaitu kebijakan sistematik untuk mendukung satu sisi dibandingkan sisi lainnya, bahkan jika ini berarti menyebarkan kebohongan tentang Israel dan mengambil posisi yang jelas.

TikTok Membantah



TikTok pun angkat bicara ihwal laporan ini. Mereka menolak tudingan yang dialamatkan dan menegaskan sama sekali tidak mendukung terorisme.

"Kebijakan kami jelas - konten yang mempromosikan terorisme, kebencian, antisemitisme, dan informasi palsu dilarang, termasuk konten yang mempromosikan Hamas. Pemeriksaan fakta kami dilakukan melalui ahli eksternal sesuai dengan standar internasional. Kami menegakkan dan memantau konten menggunakan kombinasi teknologi dan tim 40.000 peninjau konten manusia. 98% konten yang ditemukan melanggar aturan komunitas dihapus sebelum dilaporkan."

Sejak meletusnya perang, TikTok mengaku telah menghapus jutaan video dan menangguhkan ratusan ribu siaran langsung di Israel, Gaza, dan Tepi Barat karena pelanggaran pedoman komunitas. "Kami bekerja untuk memperkuat mekanisme perlindungan bagi pengguna kami agar tetap menjadi ruang yang aman untuk ekspresi diri dan keaslian."

Sementara tentang video-video yang dipersoalkan di atas, TikTok menyatakan telah mengkajinya secara seksama. "Video-video yang dipermasalahkan sebagian besar berasal dari bulan Oktober, November, dan Desember tahun lalu. Untuk dapat memeriksa klaim yang disampaikan kepada kami, kami meminta contoh terbaru dari kasus-kasus yang dijelaskan - tetapi sayangnya, contoh tersebut tidak diberikan kepada kami, yang menimbulkan pertanyaan tentang seberapa signifikan fenomena tersebut. Kami mengakui bahwa selalu ada ruang untuk perbaikan, kerja sama, dan dialog."
(msf)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More