Hancurkan Produk Israel, AS Bikin Sayembara Rp159 Miliar untuk Tangkap CyberAv3ngers
Sabtu, 10 Agustus 2024 - 16:00 WIB
Pejabat intelijen senior AS yang mengkhususkan diri dalam kontra-terorisme dan pemecahan kode, Malcolm Nance, mengatakan AS sangat rentan terhadap kampanye disinformasi.
Menjelang pemilihan presiden Amerika, aliran informasi – terutama di media sosial – dibanjiri klaim yang tidak akurat, yang diduga berasal dari mesin propaganda yang dikelola Rusia, China , dan Iran.
Pada bulan Juli, Departemen Kehakiman AS mengatakan telah mengambil langkah untuk menghentikan operasi Rusia yang bertujuan menyebarkan propaganda di AS, Eropa, dan Israel menggunakan kecerdasan buatan (AI).
Pada saat itu, pejabat AS menutup banyak akun di platform media sosial termasuk X, yang dilaporkan dibuat dan dioperasikan menggunakan AI.
Peneliti Microsoft mengatakan peretas yang terkait dengan pemerintah Iran mencoba membobol akun seorang pejabat tinggi dalam kampanye presiden AS pada bulan Juni. Pelanggaran tersebut merupakan bagian dari upaya kelompok Iran untuk memengaruhi pemilihan presiden AS pada bulan November.
(msf)
tulis komentar anda