Mengenang Kabosu, Anjing Shiba Inu Ikonik yang Mencuri Hati Elon Musk
Sabtu, 25 Mei 2024 - 09:00 WIB
JAKARTA - Kabosu, anjing Shiba Inu yang sempat viral di dunia maya meninggal dunia pada usia 18 tahun setelah menderita leukemia dan penyakit liver. Kepergiannya meninggalkan banyak kenangan untuk dunia.
Atsuko Sato, pemilik Kabosu, menyebut anjing kesayangannya meninggal pada 24 Mei 2024. "Dia meninggal dengan tenang seolah tertidur saat saya mengelusnya," tulis Atsuko Sato, dilansir dari Independent.
"Saya pikir Kabo-chan adalah anjing paling bahagia di dunia. Dan saya adalah pemilik paling bahagia. Terima kasih banyak atas semua cinta untuk Kabosu selama bertahun-tahun. Saya ingin menyampaikan penghargaan terdalam saya kepada semua orang yang telah mengirimkan banyak cinta kepada kami."
Sato, seorang guru dari Sakura, timur Tokyo. Dia mengadopsi Kabosu dari penampungan hewan pada tahun 2008 setelah pabrik anak anjing tempat dia dilahirkan ditutup. Karena Kabosu adalah anjing penyelamat, Sato tidak tahu persis kapan dia lahir, tetapi dia memperkirakan Kabosu berusia sekitar 18 tahun.
Foto Kabosu dengan tatapan menyamping dan kaki yang disilangkan dari tahun 2010 menjadi viral pada tahun 2013, menciptakan salah satu foto paling ikonik di internet. Sato awalnya memposting foto tersebut di blog-nya. Dari situ foto tersebut menyebar ke Reddit, Tumblr, dan beberapa ruang obrolan online lainnya, kemudian diberi nama "doge," sebuah kesalahan pengejaan yang disengaja dari kata dog (anjing).
Foto itu biasanya disertai dengan bahasa Inggris yang lucu dan rusak dalam font Comic Sans, seolah-olah meniru monolog batin Kabosu. Foto tersebut kemudian menjadi inspirasi untuk cryptocurrency bernama Dogecoin, yang dimulai sebagai lelucon oleh para insinyur perangkat lunak, yang sekarang memiliki kapitalisasi pasar sebesar USD23 miliar, dan sering disebutkan oleh tokoh teknologi Elon Musk.
Musk menyebut Dogecoin sebagai "crypto milik rakyat" dan sempat mengubah logo Twitter menjadi Doge sebagai lelucon pada April 2023. Gambar itu juga menjadi karya seni digital NFT yang terjual seharga USD4 juta pada tahun 2021.
"Sejak Kabosu datang ke rumah saya, serangkaian hal ajaib telah terjadi, memperkaya hidup saya dan memberi saya harta karun berupa momen-momen tak ternilai," kata Sato kepada surat kabar Jepang Asahi Shimbun pada bulan Februari.
Atsuko Sato, pemilik Kabosu, menyebut anjing kesayangannya meninggal pada 24 Mei 2024. "Dia meninggal dengan tenang seolah tertidur saat saya mengelusnya," tulis Atsuko Sato, dilansir dari Independent.
"Saya pikir Kabo-chan adalah anjing paling bahagia di dunia. Dan saya adalah pemilik paling bahagia. Terima kasih banyak atas semua cinta untuk Kabosu selama bertahun-tahun. Saya ingin menyampaikan penghargaan terdalam saya kepada semua orang yang telah mengirimkan banyak cinta kepada kami."
Sato, seorang guru dari Sakura, timur Tokyo. Dia mengadopsi Kabosu dari penampungan hewan pada tahun 2008 setelah pabrik anak anjing tempat dia dilahirkan ditutup. Karena Kabosu adalah anjing penyelamat, Sato tidak tahu persis kapan dia lahir, tetapi dia memperkirakan Kabosu berusia sekitar 18 tahun.
Foto Kabosu dengan tatapan menyamping dan kaki yang disilangkan dari tahun 2010 menjadi viral pada tahun 2013, menciptakan salah satu foto paling ikonik di internet. Sato awalnya memposting foto tersebut di blog-nya. Dari situ foto tersebut menyebar ke Reddit, Tumblr, dan beberapa ruang obrolan online lainnya, kemudian diberi nama "doge," sebuah kesalahan pengejaan yang disengaja dari kata dog (anjing).
Foto itu biasanya disertai dengan bahasa Inggris yang lucu dan rusak dalam font Comic Sans, seolah-olah meniru monolog batin Kabosu. Foto tersebut kemudian menjadi inspirasi untuk cryptocurrency bernama Dogecoin, yang dimulai sebagai lelucon oleh para insinyur perangkat lunak, yang sekarang memiliki kapitalisasi pasar sebesar USD23 miliar, dan sering disebutkan oleh tokoh teknologi Elon Musk.
Musk menyebut Dogecoin sebagai "crypto milik rakyat" dan sempat mengubah logo Twitter menjadi Doge sebagai lelucon pada April 2023. Gambar itu juga menjadi karya seni digital NFT yang terjual seharga USD4 juta pada tahun 2021.
"Sejak Kabosu datang ke rumah saya, serangkaian hal ajaib telah terjadi, memperkaya hidup saya dan memberi saya harta karun berupa momen-momen tak ternilai," kata Sato kepada surat kabar Jepang Asahi Shimbun pada bulan Februari.
tulis komentar anda