9 Karyawan Google Ditahan karena Demo Proyek Nimbus dengan Israel

Kamis, 18 April 2024 - 09:00 WIB
Project Nimbus telah menjadi sasaran protes oleh karyawan Google dan Amazon selama bertahun-tahun. Kelompok kampanye bernama No Tech for Apartheid - yang menggabungkan pekerja teknologi dari kelompok aktivis Muslim dan Yahudi, MPower Change dan Jewish Voice for Peace - dibentuk pada tahun 2021 setelah detail tentang kontrak cloud tersebut dipublikasikan.



Pekerja teknologi yang berdemo mengatakan kemampuan tersebut dapat digunakan oleh aparat keamanan Israel untuk menyerang warga Palestina.

Serangan militer Israel ke Gaza, yang dimulai setelah Hamas membunuh sekitar 1.100 warga Israel pada 7 Oktober, telah menambah perlawanan di internal perusahaan terhadap Project Nimbus. IDF telah membunuh lebih dari 34.000 warga Palestina sejak membombardir dan memasuki Gaza musim gugur lalu.

Bulan lalu, insinyur perangkat lunak cloud Google, Eddie Hatfield, mengganggu direktur pelaksana Google Israel di Mind the Tech, konferensi yang disponsori perusahaan yang berfokus pada industri teknologi Israel.

Lebih dari 600 karyawan Google lainnya menandatangani petisi yang menentang sponsor perusahaan terhadap konferensi tersebut, dan setelah Hatfield dipecat tiga hari kemudian, karyawan kebijakan kepercayaan dan keamanan Google, Vidana Abdel Khalek, mengundurkan diri sebagai bentuk protes.

Google bukan satu-satunya raksasa teknologi di Silicon Valley yang mendapat protes dari karyawannya terkait perang Israel dengan Hamas. Pada akhir Maret lalu, lebih dari 300 pekerja Apple menandatangani surat terbuka yang menuduh pembalasan terhadap pekerja yang telah menyatakan dukungan untuk Palestina. Mereka juga mendesak pimpinan perusahaan menunjukkan dukungan publik untuk Palestina.
(msf)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More