Gerhana Matahari Total 2024 Akan Jadi yang Terbaik Abad Ini

Sabtu, 09 Maret 2024 - 11:15 WIB
Siapapun yang pernah melihat korona matahari dengan mata telanjang selama totalitas akan tahu pemandangan itu benar-benar spektakuler. Selama masa minimum solar — ketika aktivitas magnetik bintang berada pada level terendah dalam siklus sekitar 11 tahun bakal memiliki penampilan yang tidak simetris, berduri, seperti halnya pada gerhana matahari total terakhir di Amerika Utara pada 21 Agustus 2017.

Ketika korona matahari akan tampak lebih besar, lebih simetris, dan seperti bunga matahari tampilannya menjadi konsekuensi dari aktivitas magnetik di matahari. Pada tahun ini, matahari diprediksi akan mencapai puncak matahari.

Terakhir kali gerhana matahari total yang terlihat dari Amerika Utara bertepatan dengan puncak matahari pada 26 Februari 1979, ketika totalitas berlangsung selama 2 menit 49 detik dalam jalur melalui Washington, Montana, dan North Dakota di AS, serta Saskatchewan, Manitoba, Ontario, dan Quebec, Kanada, dan Greenland.

3. Gerhana matahari total tergelap di AS selama 217 tahun



Durasi gerhana total yang panjang juga berarti totalitasnya lebih gelap. Terakgjr kali gerhana total sedemikian rupa terjadi pada 21 Agustus 2017. Tingkat kegelapan dikenal sebagai fungsi dari magnitudo gerhana matahari — pecahan dari diameter matahari yang terhalangi oleh bulan, memengaruhi lebar jalur totalitas. Pada 2017, magnitudonya 1,03 dan lebar jalur totalitas sekitar 70 mil. Langit cukup gelap untuk memerlihatkan Venus. Maka, pada 8 April mendatang, magnitudo berada di posisi 1,05 dan jalur totalitas sekitar 115 mil yang akan memerlihatkan posisi Jupiter serta Venus secara jelas.



4. Terlihat sebuah komet



Penampakan komet saat gerhana jarang terjadi. Tetapi kali ini sebuah komet mungkin terlihat selama gerhana total pada 8 April. Komet 12P/Pons-Brooks — juga dikenal sebagai "Komet Iblis" — akan berjarak sekitar 25 derajat dari matahari, relatif dekat dengan Jupiter.

Sementara Jupiter seharusnya terlihat selama totalitas dengan mata telanjang, komet tersebut bisa mencapai magnitudo +4,7, menempatkannya di ambang batas keterlihatan mata telanjang. Jadi kemungkinan besar komet tersebut tidak akan mudah terlihat — kecuali jika terjadi luar biasa, sesuatu yang pernah dilakukannya sebelumnya.

Jika ingin mengamati gerhana total melalui teleskop mungkin layak untuk memindai cepat untuk melihatnya, meskipun lebih mungkin muncul pada gambar dengan eksposur panjang. Komet gerhana yang terang sangat jarang diabadikan dalam gambar. Terakhir kali, hal semacam ini terjadi selama gerhana matahari total di Chili dan Argentina pada 14 Desember 2020, ketika Komet C/2020 X3 (SOHO) terdeteksi selama totalitas.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More