Lawan Sanksi Eropa, Rusia Luncurkan Rubel Digital
Rabu, 02 Agustus 2023 - 15:42 WIB
JAKARTA - Di tengah sanksi Barat yang tengah dihadapinya, Rusia meluncurkan Rubel digital, bentuk baru mata uang negara itu, pada hari Selasa. Rubel digital akan diedarkan dengan 13 bank pada tahap awal,
Seperti dilansir dari Anadolu Agency.Dalam fase uji coba ini, pengguna akan menguji pembukaan dan penutupan dompet digital dan transfer antar individu, serta pembayaran barang dan jasa dalam rubel digital menggunakan kode QR, lapor kantor berita tersebut.
Sebanyak 30 perusahaan perdagangan dan jasa di 11 kota dipilih oleh bank dan Bank Nasional akan menguji pembayarannya.
Mulai tahun 2023, Bank Sentral berencana untuk memperluas penggunaan rubel digital secara bertahap.
Sebelumnya, Duta Besar Iran untuk Rusia Kazem Jalali mengatakan Teheran dan Moscow sedang mendiskusikan kemungkinan mengenali kartu menggunakan sistem pembayaran Mir Rusia.
“Masalahnya ada dalam agenda, yang sedang kami diskusikan dengan rekan-rekan Rusia kami,” kata Jalali pada konferensi pers .
Mir adalah sistem pembayaran Rusia untuk transfer dana elektronik yang didirikan oleh Bank Sentral Rusia berdasarkan undang-undang yang diadopsi pada 1 Mei 2017.
Iran juga tengah mempertimbangkan penggunaan uang digital Iran disebut crypto rial. Tapi meskipun namanya crypto, uang ini berbeda dengan aset kripto pada umumnya, seperti Bitcoin.
Crypto-rial adalah mata uang digital bank sentral (CBDC) dan dipatok ke mata uang nasional Iran dengan rasio 1:1. Tujuan uang ini diciptakan adalah untuk bersaing dengan stablecoin global.
Mata uang digital yang dikembangkan menggunakan Hyperledger Fabric, blockchain perusahaan sumber terbuka yang didirikan oleh raksasa teknologi Amerika Serikat IBM.
Seperti dilansir dari Anadolu Agency.Dalam fase uji coba ini, pengguna akan menguji pembukaan dan penutupan dompet digital dan transfer antar individu, serta pembayaran barang dan jasa dalam rubel digital menggunakan kode QR, lapor kantor berita tersebut.
Sebanyak 30 perusahaan perdagangan dan jasa di 11 kota dipilih oleh bank dan Bank Nasional akan menguji pembayarannya.
Mulai tahun 2023, Bank Sentral berencana untuk memperluas penggunaan rubel digital secara bertahap.
Sebelumnya, Duta Besar Iran untuk Rusia Kazem Jalali mengatakan Teheran dan Moscow sedang mendiskusikan kemungkinan mengenali kartu menggunakan sistem pembayaran Mir Rusia.
“Masalahnya ada dalam agenda, yang sedang kami diskusikan dengan rekan-rekan Rusia kami,” kata Jalali pada konferensi pers .
Mir adalah sistem pembayaran Rusia untuk transfer dana elektronik yang didirikan oleh Bank Sentral Rusia berdasarkan undang-undang yang diadopsi pada 1 Mei 2017.
Iran juga tengah mempertimbangkan penggunaan uang digital Iran disebut crypto rial. Tapi meskipun namanya crypto, uang ini berbeda dengan aset kripto pada umumnya, seperti Bitcoin.
Crypto-rial adalah mata uang digital bank sentral (CBDC) dan dipatok ke mata uang nasional Iran dengan rasio 1:1. Tujuan uang ini diciptakan adalah untuk bersaing dengan stablecoin global.
Mata uang digital yang dikembangkan menggunakan Hyperledger Fabric, blockchain perusahaan sumber terbuka yang didirikan oleh raksasa teknologi Amerika Serikat IBM.
(wbs)
tulis komentar anda