Ogah Bayar Tagihan, Konten Twitter Terancam Hilang di Google
Selasa, 13 Juni 2023 - 13:19 WIB
JAKARTA - Teknologi Artificial Intelligence (AI) dan TikTok, masih belum mampu menyaingi mesin pencari Google. Hingga hari ini, Google masih memegang kendali atas mesin pencarian di internet.
Namun, menurut laporan platformer, dikutip dari The Street, Twitter dalam bahaya kehilangan beberapa fitur Google utama mereka, usai melakukan pemotongan biaya dramatis oleh Elon Musk.
Perusahaan dilaporkan menandatangani kontrak multi-tahun dengan Google, yang menyediakan layanan terkait dengan pertempuran spam, menghilangkan materi pelecehan seksual anak, dan melindungi akun, antara lain.
Kontrak Twitter dengan Google dilaporkan akan diperbarui bulan ini, dan di bawah kepemimpinan Musk, perusahaan sedang mencoba untuk menegosiasikan kembali persyaratan dengan menolak membayar tagihan sementara itu.
Sebuah sumber untuk platformer mengatakan, bahwa di balik layar, Twitter berebut untuk memisahkan layanan dari Google Cloud. Jika kontrak bubar, Twitter tidak bisa lagi muncul di hasil pencarian Google.
Hilangnya Google juga bisa mengakibatkan lonjakan konten yang tidak diinginkan, termasuk pelecehan, pelecehan seksual, dan bot spam.
Sejak Musk memimpin Twitter, dia telah melakukan pemotongan biaya besar-besaran. Dia juga melakukan PHK massal sebanyak 7.500 karyawan menjadi kurang dari 2.000 orang.
Namun, menurut laporan platformer, dikutip dari The Street, Twitter dalam bahaya kehilangan beberapa fitur Google utama mereka, usai melakukan pemotongan biaya dramatis oleh Elon Musk.
Perusahaan dilaporkan menandatangani kontrak multi-tahun dengan Google, yang menyediakan layanan terkait dengan pertempuran spam, menghilangkan materi pelecehan seksual anak, dan melindungi akun, antara lain.
Kontrak Twitter dengan Google dilaporkan akan diperbarui bulan ini, dan di bawah kepemimpinan Musk, perusahaan sedang mencoba untuk menegosiasikan kembali persyaratan dengan menolak membayar tagihan sementara itu.
Sebuah sumber untuk platformer mengatakan, bahwa di balik layar, Twitter berebut untuk memisahkan layanan dari Google Cloud. Jika kontrak bubar, Twitter tidak bisa lagi muncul di hasil pencarian Google.
Hilangnya Google juga bisa mengakibatkan lonjakan konten yang tidak diinginkan, termasuk pelecehan, pelecehan seksual, dan bot spam.
Sejak Musk memimpin Twitter, dia telah melakukan pemotongan biaya besar-besaran. Dia juga melakukan PHK massal sebanyak 7.500 karyawan menjadi kurang dari 2.000 orang.
(san)
tulis komentar anda