Pemimpin Industri Dunia Sebut Ancaman Bahaya AI Setara Perang Nuklir
Selasa, 30 Mei 2023 - 19:40 WIB
"Pakar AI, jurnalis, pembuat kebijakan, dan masyarakat semakin banyak membahas spektrum luas tentang risiko dari AI," bunyi pembukaan pernyataan itu.
Presiden AS Joe Biden baru-baru ini menyatakan bahwa masih harus dilihat apakah AI berbahaya. Dia menambahkan perusahaan teknologi memiliki tanggung jawab, untuk memastikan produk mereka aman sebelum dipublikasikan.
Potensi ancaman kecerdasan buatan (AI) pernah disampaikan Rand Corporation dalam sebuah sebuah makalah penelitian oleh think tank AS pada April 2018. Dalam makalah itu disebutkan dapat memicu perang nuklir pada tahun 2040.
Para peneliti, melakukan serangkaian lokakarya dengan para ahli, mengatakan bahwa AI di masa depan dapat mendorong manusia untuk membuat keputusan yang menimbulkan bencana. Peningkatan teknologi sensorik, misalnya, dapat mengakibatkan penghancuran pasukan seperti kapal selam dan rudal bergerak.
"Beberapa ahli khawatir bahwa ketergantungan yang meningkat pada kecerdasan buatan dapat menyebabkan kesalahan bencana jenis baru," kata Andrew Lohn, salah satu penulis makalah dan insinyur rekanan di Rand dikutip dari laman cnbc, 25 April 2018.
Presiden AS Joe Biden baru-baru ini menyatakan bahwa masih harus dilihat apakah AI berbahaya. Dia menambahkan perusahaan teknologi memiliki tanggung jawab, untuk memastikan produk mereka aman sebelum dipublikasikan.
Potensi ancaman kecerdasan buatan (AI) pernah disampaikan Rand Corporation dalam sebuah sebuah makalah penelitian oleh think tank AS pada April 2018. Dalam makalah itu disebutkan dapat memicu perang nuklir pada tahun 2040.
Para peneliti, melakukan serangkaian lokakarya dengan para ahli, mengatakan bahwa AI di masa depan dapat mendorong manusia untuk membuat keputusan yang menimbulkan bencana. Peningkatan teknologi sensorik, misalnya, dapat mengakibatkan penghancuran pasukan seperti kapal selam dan rudal bergerak.
"Beberapa ahli khawatir bahwa ketergantungan yang meningkat pada kecerdasan buatan dapat menyebabkan kesalahan bencana jenis baru," kata Andrew Lohn, salah satu penulis makalah dan insinyur rekanan di Rand dikutip dari laman cnbc, 25 April 2018.
(wib)
tulis komentar anda