Pandemi COVID-19 Bikin Anak-Anak Indonesia Rajin Berselancar di Dunia Maya
Kamis, 16 Juli 2020 - 14:01 WIB
JAKARTA - Perusahaan solusi keamanan siber, Kasperksy, mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 telah memengaruhi kebiasaan anak-anak di Indonesia dalam berselancar di dunia maya.
Menurut penelitian dari Kaspersky, minat yang cukup digemari oleh anak-anak di Indonesia selama periode Januari hingga Mei ini adalah komunikasi di internet. (Baca juga: Produksi iPhone 12 Menandai Transisi Lengkap Apple ke Layar OLED )
Ini didasarkan pada data anonim yang dikumpulkan oleh Kaspersky Security Network (KSN) dari pengguna Kaspersky Safe Kids di platform Windows dan macOS di Indonesia.
Berdasarkan persentase pada Januari 2020 komunikasi terus mengalami naik-turun yang dinamis, mulai dari Januari dengan 21.94 persen komunikasi dengan media internet, Februari 31.55 persen, Maret di 27.59 persen, April di 17.77 persen, dan 22.74 persen pada Mei.
General Manager Kaspersky Yeo Siang Tiong mengungkap, komunikasi di internet selama periode Januari-Mei 2020 mencakup percakapan online dan situs web yang mempromosikan, mendistribusikan, dan mendukung aplikasi untuk bertukar pesan instan, forum dan blog, jejaring sosial, layanan kencan online, serta web mail
Dapat dicatat bahwa ketika mayoritas persekolahan di Indonesia kini beralih menggunakan pendidikan online, komunikasi melalui platform media sosial juga digunakan dengan tujuan pendidikan.
"Dengan sebanyak 91% dari pengguna internet di Indonesia adalah anak-anak terutama berusia 15-19, sangat penting bagi orang tua untuk membimbing dengan serius, mulai dari usia muda, tentang bagaimana mereka dapat belajar, berkomunikasi, dan bersenang-senang di platform online dengan aman," ujar Tiong dalam keterangan resmi, Rabu (15/7/2020).
Kemudian Tiong, mencontohkan, seorang anak yang menggunakan laptop kantor orang tuanya untuk mengunduh program yang mengandung malware dapat mengakibatkan hilangnya data pekerjaan konfidensial, serta memungkinkan surel mereka dibajak untuk meluncurkan kampanye spam.
Oleh karena itu, menurut Tiong penting untuk mendidik anak-anak tentang praktik kebersihan siber yang baik karena ancaman dunia maya yang dihadapi oleh anak-anak dan organisasi - semuanya saling terkait ketika garis antara perusahaan dan keamanan rumah menjadi semakin kabur.
Lihat Juga: Kelakar Budi Arie soal Indodax Kena Hack: Data Center Paling Aman di Bawah Rumah Sakit Ibu dan Anak
Menurut penelitian dari Kaspersky, minat yang cukup digemari oleh anak-anak di Indonesia selama periode Januari hingga Mei ini adalah komunikasi di internet. (Baca juga: Produksi iPhone 12 Menandai Transisi Lengkap Apple ke Layar OLED )
Ini didasarkan pada data anonim yang dikumpulkan oleh Kaspersky Security Network (KSN) dari pengguna Kaspersky Safe Kids di platform Windows dan macOS di Indonesia.
Berdasarkan persentase pada Januari 2020 komunikasi terus mengalami naik-turun yang dinamis, mulai dari Januari dengan 21.94 persen komunikasi dengan media internet, Februari 31.55 persen, Maret di 27.59 persen, April di 17.77 persen, dan 22.74 persen pada Mei.
General Manager Kaspersky Yeo Siang Tiong mengungkap, komunikasi di internet selama periode Januari-Mei 2020 mencakup percakapan online dan situs web yang mempromosikan, mendistribusikan, dan mendukung aplikasi untuk bertukar pesan instan, forum dan blog, jejaring sosial, layanan kencan online, serta web mail
Dapat dicatat bahwa ketika mayoritas persekolahan di Indonesia kini beralih menggunakan pendidikan online, komunikasi melalui platform media sosial juga digunakan dengan tujuan pendidikan.
"Dengan sebanyak 91% dari pengguna internet di Indonesia adalah anak-anak terutama berusia 15-19, sangat penting bagi orang tua untuk membimbing dengan serius, mulai dari usia muda, tentang bagaimana mereka dapat belajar, berkomunikasi, dan bersenang-senang di platform online dengan aman," ujar Tiong dalam keterangan resmi, Rabu (15/7/2020).
Kemudian Tiong, mencontohkan, seorang anak yang menggunakan laptop kantor orang tuanya untuk mengunduh program yang mengandung malware dapat mengakibatkan hilangnya data pekerjaan konfidensial, serta memungkinkan surel mereka dibajak untuk meluncurkan kampanye spam.
Oleh karena itu, menurut Tiong penting untuk mendidik anak-anak tentang praktik kebersihan siber yang baik karena ancaman dunia maya yang dihadapi oleh anak-anak dan organisasi - semuanya saling terkait ketika garis antara perusahaan dan keamanan rumah menjadi semakin kabur.
Lihat Juga: Kelakar Budi Arie soal Indodax Kena Hack: Data Center Paling Aman di Bawah Rumah Sakit Ibu dan Anak
(wbs)
tulis komentar anda