Ilmuwan Pastikan Gempa Bumi Turki dan Suriah Tak Terkait HAARP

Senin, 20 Februari 2023 - 21:02 WIB
HAARP mengirimkan gelombang radio untuk memanaskan elektron di ionosfer, lapisan atas atmosfer bumi untuk mempelajari pengaruhnya terhadap sistem komunikasi.

Ombaknya tidak cukup besar untuk mencapai Turkiye dan gempa bumi terjadi akibat pergerakan kerak bumi.

Profesor Fisika Lingkungan Luar Angkasa University of Reading, Michael Lockwood, mengatakan klaim HAARP yang digunakan sebagai senjata mungkin berasal dari program yang awalnya menggunakan gelombang radio untuk berkomunikasi dengan kapal selam.

Namun, kata dia, fungsi tersebut menjadi usang dan tidak lagi digunakan setelah Perang Dingin.

"Membangkitkan gempa adalah salah satu yang belum pernah saya dengar sebelumnya," kata Lockwood.

Banyak juga yang melaporkan di media sosial yang mengklaim bahwa HAARP digunakan untuk menciptakan badai dan gelombang panas.

Baru-baru ini, ada klaim bahwa tujuan HAARP adalah menciptakan perubahan iklim sehingga otoritas mana pun dapat membatasi aktivitas manusia, perang, atau mengurangi populasi.

Pemancar HAARP dapat mengirimkan gelombang radio dari jarak 80 kilometer (km) hingga lebih dari 500 km di atas permukaan bumi, terlalu tinggi untuk sinyal tersebut mempengaruhi cuaca atau iklim.

Ahli meteorologi di Survei Antartika Inggris, Ella Gilbert, mengatakan gagasan bahwa teknologi dapat menyebabkan peristiwa ekstrem adalah tidak masuk akal.

"Secara teknis sangat sulit untuk mempengaruhi sistem yang besar, kompleks dan kacau seperti cuaca," kata Gilbert.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More