Penjelasan Sederhana Rivalitas Google Bard vs Microsoft dan ChatGPT

Sabtu, 11 Februari 2023 - 20:48 WIB
CEO Alphabet Sundar Pichai mengumumkan “code red”. Artinya, ada ancaman besar yang mungkin bisa mengancam bisnis search engine Google. Bos-bos Google pun rapat besar. Bahkan, meminta pendapat dari pendiri Google Sergey Brin.

Pada 2022, market share mesin pencari Google di atas 90 persen. Jauh meninggalkan kompetitornya seperti Bing yang hanya 3 persen. Google tidak ingin dominasinya di mesin pencari berubah. Dan untuk pertama kalinya Google menganggap ada “ancaman besar” terhadap layanan mereka.

23 Januari 2023

Semafor melaporkan bahwa Microsoft berencana menambah investasi di OpenAI sebesar USD10 miliar (Rp151 triliun).

Lho, kok menambah? Ternyata di 2019 Microsoft sudah pernah menyuntik OpenAI USD1 miliar supaya OpenAI menggunakan layanan cloud Microsoft Azure.

Lantas apa tujuan tambahan investasi Microsoft di OpenAI untuk memuluskan integrasi layanan chatbot AI milik OpenAI ke mesin pencari Bing, yang market sharenya hanya 3 persen itu.

Di akhir Januari 2023 itu analis dan investor ribut. Apakah mesin pencari dengan chatbot AI ini bakal jadi senjata Microsoft melawan Google? Apakah dominasi Google bakal terancam?

6 Februari 2023

CEO Alphabet Sundar Pichai akhirnya umumkan chatbot AI mereka Bard. Bard memakai teknologi Language Model for Dialogue Applications (LaMDA).

LaMDA dibangun diatas Transformer, yakni arsitektur jaringan saraf/neural open source yang dikenalkan Google di 2017. Klaim Google, GPT-3, model bahasa fungsi ChatGPT, juga dibangun di atas Transformer.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More