Google Bard vs ChatGPT: Perang Kecerdasan Buatan di 2023!

Jum'at, 10 Februari 2023 - 07:52 WIB
Misalnya, pada 2021, Microsoft menyuntuk USD1 miliar ke OpenAI agar mereka memakai layanan cloud Microsoft Azure untuk menjalankan ChatGPT. Usut punya usut, OpenAI ternyata dijadikan Microsoft sebagai senjata untuk melawan Google. Mereka akan segera mengintegrasikan layanan ChatGPT ke mesin pencari mereka, Bing.

CEO Microsoft Satya Nadella awal pekan ini mengatakan bahwa pencarian yang ditenagai oleh kecerdasan buatan sebagai sesuatu yang revolusioner. Bahkan ini adalah perubahan teknologi terbesar yang terjadi di Microsoft selama ia menjabat sebagai CEO. "Saya tidak melihat perubahan sebesar ini sejak 2007-2008, ketika cloud/komputasi awan pertama keluar," beber Nadella kepada Media.

Google Jadi Gerah

sindopict-w8lCmE9faoS


Tampilan jawaban dari Google Bard yang berada diatas hasil pencarian. Foto: dok Google



Hiruk pikuk soal ChatGPT ini bikin Google gerah. Banyak yang mempertanyakan langkah Google selanjutnya. Padahal, sebenarnya mereka juga sudah punya AI chatbot sendiri. Tapi, diam-diam saja.

Langkah Microsoft yang “menyerang”, mau tidak mau bikin Google buka suara. Mereka akhirnya mengumumkan soal teknologi AI generatif bernama Bard.

“Bard berupaya menggabungkan luasnya pengetahuan dunia dengan kekuatan, kecerdasan, dan kreativitas pemodelan bahasa kami. Semua itu mengacu pada informasi dari web untuk memberi tanggapan yang segar dan berkualitas tinggi. Bard dapat membantu Anda menjelaskan Teleskop Luar Angkasa James Webb NASA kepada anak berusia 9 tahun, misalnya," tulis CEO Google Sundar Pichai dalam blog Google.

Chatbot AI Microsoft dan Google ini berpotensi merevolusi cara konsumen mencari informasi atau membuat konten sesuai perintah. Namun, seperti halnya teknologi baru, kemungkinan akan ada tantangan yang muncul saat AI chatbots semakin tersebar luas.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!