Bisa Bantu Tentukan Arah, Koper Bertenaga AI untuk Tunanetra Diluncurkan
Senin, 30 Januari 2023 - 21:05 WIB
TOKYO - Seorang Ilmuwan komputer tunanetra mengembangkan sebuah koper pintar bertenaga AI untuk membantu para tunanetra menavigasi lingkungan mereka dengan lebih efisien, tanpa memerlukan tongkat atau pemandu.
Singkat cerita, Ilmuwan berusia 65 tahun bernama Chieko Asakawa, mengalami kebutaan total sejak dia baru berusia 14 tahun setelah mengalami kecelakaan tragis.
Asakawa yang merupakan ilmuwan komputer dan juga merupakan Direktur National Museum of Emerging Science and Innovation, merupakan saksi hidup bahwa tunanetra bisa mengatasi kecacatannya untuk mencapai hal-hal hebat.
Tapi, sebagai seseorang yang telah lama kesulitan menavigasi tempat-tempat asing dan ramai, Asakawa memiliki ide untuk membantu para tunanetra berkeliling dengan lebih mudah.
Pada tahun 2017 lalu, pengalaman pribadi dari Asakawa yang menginspirasinya untuk memunculkan ide tentang koper pintar yang bisa memandu penggunanya dengan bantuan sensor dan kamera bawaan.
Lalu, enam tahun kemudian koper AI tersebut hampir rampung untuk debut komersialnya.
"AI memandu saya karena menggantikan penglihatan yang hilang. Hal itu merupakan sebuah mimpi, untuk bisa keluar dengan bebas sendirian," tutur Asakawa seperti yang dikutip dari laman odditycentral.
Untuk cara kerjanya, setelah pengguna memasukan tujuan di ponsel pintar mereka, koper AI yang cukup kecil untuk dibawa dalam penerbangan sebagai barang bawaan itu, bisa merencanakan rute optimal ke titik tersebut.
Singkat cerita, Ilmuwan berusia 65 tahun bernama Chieko Asakawa, mengalami kebutaan total sejak dia baru berusia 14 tahun setelah mengalami kecelakaan tragis.
Asakawa yang merupakan ilmuwan komputer dan juga merupakan Direktur National Museum of Emerging Science and Innovation, merupakan saksi hidup bahwa tunanetra bisa mengatasi kecacatannya untuk mencapai hal-hal hebat.
Tapi, sebagai seseorang yang telah lama kesulitan menavigasi tempat-tempat asing dan ramai, Asakawa memiliki ide untuk membantu para tunanetra berkeliling dengan lebih mudah.
Pada tahun 2017 lalu, pengalaman pribadi dari Asakawa yang menginspirasinya untuk memunculkan ide tentang koper pintar yang bisa memandu penggunanya dengan bantuan sensor dan kamera bawaan.
Lalu, enam tahun kemudian koper AI tersebut hampir rampung untuk debut komersialnya.
"AI memandu saya karena menggantikan penglihatan yang hilang. Hal itu merupakan sebuah mimpi, untuk bisa keluar dengan bebas sendirian," tutur Asakawa seperti yang dikutip dari laman odditycentral.
Untuk cara kerjanya, setelah pengguna memasukan tujuan di ponsel pintar mereka, koper AI yang cukup kecil untuk dibawa dalam penerbangan sebagai barang bawaan itu, bisa merencanakan rute optimal ke titik tersebut.
Lihat Juga :
tulis komentar anda