Mahasiswa India Sukses Bikin Jam Tangan Pintar Buat Tunanetra
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mahasiswa The Indian Institute of Technology (IIT), India sukses membuat jam tangan pintar buat tunanetra dan orang yang mengalami gangguan pandangan. Jam tangan pintar itu nantinya akan diproduksi massal oleh perusahaan India, Ambrane India Private Limited.
Rencananya jam tangan pintar untuk tunanetra itu akan hadir dalam dua varian. Gadget itu nantinya akan dilengkapi dengan penanda khusus sebanyak 12 titik yang bisa digunakan penggunanya untuk memindai waktu dengan menggunakan jari.
Profesor Abhay Karandikan, Direktur IIT Kanpur mengatakan, dikutip The Statesman, hadirnya jam tangan pintar buat tunanetra itu membuka jalan buat para difabel merasakan kecanggihan teknologi. "Kami yakin jam tangan pintar ini akan memiliki dampak sosial yang besar buat mereka yang mengalami gangguan penglihatan dan sama sekali tidak bisa melihat," ujarnya.
Untuk membantu para tunanetra, jam tangan pintar itu menggunakan teknologi haptiv. Teknologi haptic adalah ilmu mengaplikasikan sensasi sentuhan ke dalam interaksi manusia dengan komputer.
Haptic berasal dari bahasa Yunani haptesthai yang artinya 'menyentuh'. Perangkat yang menggunakan teknologi haptic melibatkan kontak fisik antara komputer dan pengguna.
Pengguna dapat memasukan informasi ke dalam komputer dan merasakan umpan balik dari komputer melalui sensasi di tangan atau bagian tubuh lainnya.
Sistem sensorik haptic memungkinkan pengguna berinteraksi dengan komputer dan menerima umpan balik dengan menerapkan derajat tenaga berlawanan arah ke pengguna dalam garis sumbu X,Y, dan Z sehingga dapat dirasakan oleh indra peraba manusia. Sementara itu, sekarang ada beberapa perangkat lunak haptic yang sebagian besar menggunakan desain algoritma.
Kemampuan yang baik dalam bidang matematika dan teknik serta komputer diperlukan dalam menciptakan perangkat yang dapat mengirimkan umpan balik. Menurut para ahli teknik, prinsip umpan balik haptic sifatnya sederhana, yakni gerakan tangan berlawanan arah yang menjepit objek di antara jari-jari yang menahan gerakan selanjutnya.
Rencananya jam tangan pintar untuk tunanetra itu akan hadir dalam dua varian. Gadget itu nantinya akan dilengkapi dengan penanda khusus sebanyak 12 titik yang bisa digunakan penggunanya untuk memindai waktu dengan menggunakan jari.
Profesor Abhay Karandikan, Direktur IIT Kanpur mengatakan, dikutip The Statesman, hadirnya jam tangan pintar buat tunanetra itu membuka jalan buat para difabel merasakan kecanggihan teknologi. "Kami yakin jam tangan pintar ini akan memiliki dampak sosial yang besar buat mereka yang mengalami gangguan penglihatan dan sama sekali tidak bisa melihat," ujarnya.
Untuk membantu para tunanetra, jam tangan pintar itu menggunakan teknologi haptiv. Teknologi haptic adalah ilmu mengaplikasikan sensasi sentuhan ke dalam interaksi manusia dengan komputer.
Haptic berasal dari bahasa Yunani haptesthai yang artinya 'menyentuh'. Perangkat yang menggunakan teknologi haptic melibatkan kontak fisik antara komputer dan pengguna.
Pengguna dapat memasukan informasi ke dalam komputer dan merasakan umpan balik dari komputer melalui sensasi di tangan atau bagian tubuh lainnya.
Sistem sensorik haptic memungkinkan pengguna berinteraksi dengan komputer dan menerima umpan balik dengan menerapkan derajat tenaga berlawanan arah ke pengguna dalam garis sumbu X,Y, dan Z sehingga dapat dirasakan oleh indra peraba manusia. Sementara itu, sekarang ada beberapa perangkat lunak haptic yang sebagian besar menggunakan desain algoritma.
Kemampuan yang baik dalam bidang matematika dan teknik serta komputer diperlukan dalam menciptakan perangkat yang dapat mengirimkan umpan balik. Menurut para ahli teknik, prinsip umpan balik haptic sifatnya sederhana, yakni gerakan tangan berlawanan arah yang menjepit objek di antara jari-jari yang menahan gerakan selanjutnya.
(wsb)