Advan Tetap Bersahabat di Tengah Pelemahan Rupiah
A
A
A
JAKARTA - Meski rupiah terhadap dolar AS (USD) masih mengalami tekanan, Advan, brand produk teknologi tetap konsisten menghadirkan gadget dengan harga bersahabat.
“Tidak semua brand melakukan kenaikan harga. Namun, secara umum kondisi pasar kali ini sangat sepi. Daya beli masyarakat menurun drastis. Berdasarkan pemahaman kebanyakan dari mereka, penguatan kurs dolar bisa memengaruhi harga gadget secara langsung. Padahal tidak selamanya seperti itu," ungkap Steven Santoso, dealer gadget di kawasan ITC Roxy Mas, Rabu (18/3/2015).
Marketing Director Advan, Tjandra Lianto mengakui, penguatan USD kali ini pengaruhnya cukup kuat. Namun, kondisi tersebut tidak mengurungkan langkah Advan untuk konsisten memenuhi kebutuhan teknologi gadget dengan prinsip value for money di semua jenis jajaran produk.
"Meski prediksi dari para pakar yang menyatakan bahwa tren penurunan nilai kurs rupiah bakal terus terjadi, namun Advan belum berminat untuk menaikan harga produk tablet maupun smartphone," katanya.
Gejolak kenaikan harga yang dilakukan kebanyakan produsen IT, justru menjadi tantangan dan peluang potensial bagi Advan. Karena, pemenuhan kebutuhan teknologi sulit dipisahkan dengan kebutuhan masyarakat.
“Walau dolar terus menguat kita pastikan harga Advan tetap bersahabat. Kami menyiasatinya dengan meningkatkan efisiensi dan mencipatkan produk yang semakin memikat," ujarnya.
Tjandra berharap masyarakat tidak perlu panik menanggapi gejolak penguatan USD. Karena kebutuhan teknologi mereka akan terpenuhi melalui jajaran produk Advan.
“Tidak semua brand melakukan kenaikan harga. Namun, secara umum kondisi pasar kali ini sangat sepi. Daya beli masyarakat menurun drastis. Berdasarkan pemahaman kebanyakan dari mereka, penguatan kurs dolar bisa memengaruhi harga gadget secara langsung. Padahal tidak selamanya seperti itu," ungkap Steven Santoso, dealer gadget di kawasan ITC Roxy Mas, Rabu (18/3/2015).
Marketing Director Advan, Tjandra Lianto mengakui, penguatan USD kali ini pengaruhnya cukup kuat. Namun, kondisi tersebut tidak mengurungkan langkah Advan untuk konsisten memenuhi kebutuhan teknologi gadget dengan prinsip value for money di semua jenis jajaran produk.
"Meski prediksi dari para pakar yang menyatakan bahwa tren penurunan nilai kurs rupiah bakal terus terjadi, namun Advan belum berminat untuk menaikan harga produk tablet maupun smartphone," katanya.
Gejolak kenaikan harga yang dilakukan kebanyakan produsen IT, justru menjadi tantangan dan peluang potensial bagi Advan. Karena, pemenuhan kebutuhan teknologi sulit dipisahkan dengan kebutuhan masyarakat.
“Walau dolar terus menguat kita pastikan harga Advan tetap bersahabat. Kami menyiasatinya dengan meningkatkan efisiensi dan mencipatkan produk yang semakin memikat," ujarnya.
Tjandra berharap masyarakat tidak perlu panik menanggapi gejolak penguatan USD. Karena kebutuhan teknologi mereka akan terpenuhi melalui jajaran produk Advan.
(dmd)