Awas, Teliti Sebelum Membeli Motor Bekas
A
A
A
BAGI Anda yang mempunyai rencana membeli motor seken atau bekas, sebaiknya harus waspada. Sebuah motor bekas selama ini menjadi alternatif pilihan, karena melihat kondisi kantong.
Selain kondisi kantong bisa juga alasan lain. Hal itu tak usah diperdebatkan, yang penting harus berhati-hati dalam memilih. Kenapa? Karena banyak pedagang mengganti beberapa komponen dengan abal-abal alias palsu. Yang terkadang kwalitasnya di bawah standart.
Namun, tidak semua pedagang motor bekas berulah seperti itu. Mereka bisa dikatakan 'oknum' dari kalangan mereka. Hal ini diungkapkan Agus, salah satu pedagang motor di kawasan Depok lama.
"Pedagang yang seperti itu biasanya hanya mencari untung besar. Tidak mikir akibat dan resiko bagi pembeli," jelas Agus pada Sindonews, Minggu (1/3/2015).
Agus menjelaskan, banyak macam komponen yang biasanya diganti, yang fatal adalah karbulator yang sudah tidak standart atau palsu. Bisa juga dengan kanibalan, alias menggunakan komponen dari kendaraan lain yang sejenis.
"Motor akan sering mogok atau boros, otomatis perawatan akan meningkat. Bukannya malah irit melainkan boncos," ungkapnya.
Untuk mengenali komponen-komponen kanibal atau palsu apa saja yang sering dipasang oleh pedagang motor bekas, pada motor dagangannya. Simak berikut ini:
Kaliper rem dan pelek: Biasanya dilakukan satu paket, memang cukup sasah membedakannya. Yang harus dilakukan tanya detailnya kepada penjual. Atau mengajak teman yang lebih mengerti dalam hal ini.
Komponen bodi: bodi samping, belakang. Secara kasat mata memang tidak terlihat. Namun bila sudah lama akan terlihat kualitas cat atau bahan yang mudah pecah.
Karburator: Bila masih menggunakan sepeda motor karburator, bagian ini paling rawan diganti. Sebaiknya, lakukan tes dulu sebelum membeli.
Lampu: Lampu versi KW sudah sangat banyak beredar di pasaran. Kualitasnya jelas jauh di bawah barang asli. Biasanya lampu palsu akan cepat pudar dan pecah. Yang terpenting akan merusak komponen yang lain.
Suspensi: Perhatikan model asli dan warna garpu depan. Bisa jadi komponen ini diganti dengan barang lama, yang sudah berkali-kali diservis.
Selain kondisi kantong bisa juga alasan lain. Hal itu tak usah diperdebatkan, yang penting harus berhati-hati dalam memilih. Kenapa? Karena banyak pedagang mengganti beberapa komponen dengan abal-abal alias palsu. Yang terkadang kwalitasnya di bawah standart.
Namun, tidak semua pedagang motor bekas berulah seperti itu. Mereka bisa dikatakan 'oknum' dari kalangan mereka. Hal ini diungkapkan Agus, salah satu pedagang motor di kawasan Depok lama.
"Pedagang yang seperti itu biasanya hanya mencari untung besar. Tidak mikir akibat dan resiko bagi pembeli," jelas Agus pada Sindonews, Minggu (1/3/2015).
Agus menjelaskan, banyak macam komponen yang biasanya diganti, yang fatal adalah karbulator yang sudah tidak standart atau palsu. Bisa juga dengan kanibalan, alias menggunakan komponen dari kendaraan lain yang sejenis.
"Motor akan sering mogok atau boros, otomatis perawatan akan meningkat. Bukannya malah irit melainkan boncos," ungkapnya.
Untuk mengenali komponen-komponen kanibal atau palsu apa saja yang sering dipasang oleh pedagang motor bekas, pada motor dagangannya. Simak berikut ini:
Kaliper rem dan pelek: Biasanya dilakukan satu paket, memang cukup sasah membedakannya. Yang harus dilakukan tanya detailnya kepada penjual. Atau mengajak teman yang lebih mengerti dalam hal ini.
Komponen bodi: bodi samping, belakang. Secara kasat mata memang tidak terlihat. Namun bila sudah lama akan terlihat kualitas cat atau bahan yang mudah pecah.
Karburator: Bila masih menggunakan sepeda motor karburator, bagian ini paling rawan diganti. Sebaiknya, lakukan tes dulu sebelum membeli.
Lampu: Lampu versi KW sudah sangat banyak beredar di pasaran. Kualitasnya jelas jauh di bawah barang asli. Biasanya lampu palsu akan cepat pudar dan pecah. Yang terpenting akan merusak komponen yang lain.
Suspensi: Perhatikan model asli dan warna garpu depan. Bisa jadi komponen ini diganti dengan barang lama, yang sudah berkali-kali diservis.
(dol)