Ini Prediksi Oracle Terkait Big Data Enterprise di 2015

Rabu, 28 Januari 2015 - 13:42 WIB
Ini Prediksi Oracle Terkait Big Data Enterprise di 2015
Ini Prediksi Oracle Terkait Big Data Enterprise di 2015
A A A
JAKARTA - Pada tahun ini, akan ada lebih banyak lagi enterprise skala besar yang memanfaatkan big data, dan kemudian Oracle membuat tujuh prediksi tentang big data untuk enterprise di 2015.

Group Vice President & Chief Architect, Systems, Storage & Key Accounts, Oracle Asia Pacific, Christopher G. Chelliah mengungkapkan, saat ini banyak perusahaan besar sudah mulai menyadari bahwa big data juga dapat bermanfaat bagi mereka. Tidak terbatas untuk dimanfaatkan oleh perusahaan startup.

Berikut beberapa prediksi yang disampaikan Oracle untuk kelangsungan bisnis sebuah perusahaan.

1. Modal usaha yang berupa data, menjadi topik pembicaraan hangat di kalangan pimpinan perusahaan, dan bukan topik big data itu sendiri.

Saat ini, data sudah dianggap seperti modal usaha. Bahkan, untuk menghasilkan produk, layanan, dan cara kerja baru, data sudah dianggap sebagai modal yang sama pentingnya dengan modal finansial. Terdapat sedikit perbedaan tentang cara pandang pimpinan perusahaan terhadap data.

Bagi seorang CEO (chief eksekutif officer), yang penting adalah memastikan keamanan akses data-data tersebut dan juga memanfaatkan data tersebut sepenuhnya. Mereka (CEO) tidak ingin kompetitor memanfaatkan teknologi ini terlebih dahulu.
Sedangkan bagi CIO (chief information officer), likuiditas data menjadi prioritas, di mana perusahaan bisa mendapatkan data-data yang dibutuhkan dan juga mampu merubahnya ke bentuk yang dapat dimanfaatkan, dengan waktu, biaya, dan resiko yang seminimal mungkin.

2. Pengelolaan big data akan dilakukan secara lebih matang.

Hadoop dan NoSQL tidak lagi menjadi percobaan, namun akan menjadi komponen yang wajib dalam pengelolaan data di enterprise.

Posisi kedua komponen tersebut akan setara dengan relasional database. Selama 2015, perusahaan-perusahaan yang baru saja mengadopsi big data akan memilih dan menentukan peran terbaik untuk setiap komponen dasar ini (Hadoop dan NoSQL).

3. Perusahaan senantiasa membutuhkan SQL.

SQL bukan hanya sekedar suatu standar teknologi, namun SQL merupakan sebuah bahasa yang didasarkan pada pemikiran selama 100 tahun tentang bagaimana manusia mengintepretasikan data secara jelas.

4. Just-in-time transformation akan mentransformasi ETL.

Teknologi in-memory streaming terbaru, yang dapat mempercepat reaksi kita terhadap data. Sehingga menyebabkan terjadinya pengujian ulang terhadap aktifitas extract, transform, dan load atau yang biasa dikenal dengan sebutan ETL.

5. Alat visualisasi dan alat data discovery dengan konsep self-service akan hadir di big data.

Peralatan visualisasi dan data discovery terbaru ini akan sangat membantu orang-orang untuk bisa memanfaatkan big data dalam keseharian mereka sebagai bahan pengambilan keputusan.

6. Keamanan dan governance akan meningkatkan inovasi dalam big data.

Banyak perusahaan berskala besar mengalami kejadian di mana uji coba big data perusahaan, terhalang compliance officer yang khawatir tentang legalitas data ataupun kemungkinan terjadinya pelanggaran peraturan.

7. Dalam pengolahan data, kemampuan pemrosesan data di cloud dan on-premise akan menyatu.

Setelah perusahaan melihat bahwa keamanan enterprise dan data gorvenance dapat diperluas hingga ekosistem cloud, mereka akan mulai bisa menyebarkan beban kerja pemrosesan antara cloud dan on-premise.
(dyt)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1621 seconds (0.1#10.140)